MANADO, SULAWESION– Sejumlah LSM dan juga organisasi di wilayah Sulawesi Utara, sepakat untuk membentuk Forum Komunikasi Anti Diskriminasi (FOKAD), untuk melindungi kelompok rentan dari diskriminasi yang masih sering terjadi di beberapa sektor.
Pembentukan forum ini sendiri merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan diskusi yang telah dilakukan pada tahun 2022, yang memiliki tujuan untuk bisa mendorong Kota Manado menjadi Kota Ramah HAM.
Billy dari komunitas Satu Hati, salah satu organisasi penggagas forum mengatakan, forum ini berkomitmen untuk melakukan pendampingan bagi kelompok rentan, serta memberikan edukasi kepada seluruh pihak terkait dengan sikap diskriminatif yang sangat dilarang.
“Target utamanya adalah sama-sama mendapatkan pemahaman tentang bahaya perlakuan diskriminasi, terutama untuk kelompok rentan yang selama ini memang selalu menjadi target utama diskriminasi,” ujar Billy.
Pendeta Ruth Wangkai dari Peruati mengatakan penting untuk jejaring dalam menghadapi isu-isu diskriminasi, terutama untuk kaum rentan. Menurutnya, forum ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk sama-sama saling membantu dan mendampingi korban kekerasan diskriminatif.
Senada dikatakan Nurhasanah dari LSM Swara Parangpuan. Diakuinya, kaum rentan termasuk perempuan, seringkali menjadi sasaran utama tindakan diskriminatif di berbagai sektor.
“Tentunya sangat diharapkan jika forum ini bisa mencari formulasi agar tindakan-tindakan diskriminatif terutama di ruang-ruang publik bisa ditekan,” ujarnya.
Adapun organisasi yang tergabung dalam forum ini adalah, Satu Hati, LBH Manado, Sanubari, Warna, AJI Manado, MMC, Swara Parangpuan, Peruati, PMII Metro dan organisasi mahasiswa lainnya.