BITUNG, SULAWESION.COM – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang diwakili oleh Asisten III Setdaprov Sulut Frangky Manumpil menyebutkan, upacara Adat Tulude di kota Bitung suatu unsur indentitas.
“Terimakasih kepada warga kota Bitung yang terus mampu menjaga dan melestarikan kebudayaan ini,” ungkap Manumpil saat menghadiri Upacara Adat Tulude di Kelurahan Papusungan, Kecamatan Lembeh Selatan, Sabtu (04/02/2023) kemarin.
Dengan adanya pelaksanaan Tulude, katanya, akan ada motivasi baru bagi masyarakat agar terus menjunjung tinggi kehidupan yang rukun dan damai.
Selain itu, ia melihat esensi dari upacara Adat Tulude kaya akan nilai-nilai religius, persaudaraan dan motivasi. Maka dari itu, beber Manumpil, masyarakat kota Bitung tetap solid dalam turut melestarikan kebudayaan ini sebagai aset daerah dan sumber daya pembangunan.
“Karena Itu acara Adat Tulude ini sepatutnya di maknai dan di sukseskan bersama serta menjadikan setiap rangkaiannya sebagai kesempatan untuk membulatkan tekad dan komitmen dalam sinergitas langkah. Namun tetap tidak mengabaikan makna filosofis dasarnya yang adalah media untuk ungkapan syukur kepada Tuhan atas segala berkat, kasih, anugerah dan karunia yang telah diberikan selama 1 Tahun ini,” tukasnya.
Sementara itu, ketua panitia upacara Adat Tulude Eugenia Mantiri dalam laporannya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mempersiapkan acara itu.
“Semoga kegiatan ini akan berlangsung dengan baik dan tidak ada halangan apapun, supaya kita menikmati semua dalam keadaan sukacita iman seperti Kue Tamo yang begitu manis,” tukasnya yang didampingi Sekretaris Panitia, Rizal Marcos Sompotan dan Bendahara, Syane Tilaar.
Diketahui, upacara Adat Tulude merupakan tradisi adat suku Nusa Utara atau Kepulauan Sangihe yang diyakini sebagai ucapan syukur di awal tahun yang baru dan menutup lembaran tahun.
Pada kegiatan itu juga dihadiri Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, Wakil Wali Kota Bitung Hengky Honandar, Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sitaro Jhon Palandung. ***