MAROS,SULAWESION.COM- Piala Adipura yang berhasil diperoleh Kabupaten Maros untuk ketujuh kalinya diarak berkeliling di dalam kota Kabupaten Maros, Senin (6/3/2023).
Puluhan kendaraan milik OPD turut serta dalam arak-arakan. Tak hanya itu, ratusan petugas kebersihan juga dilibatkan langsung di kegiatan tersebut.
Arak-arakan piala Adipura ini dimulai di Lapangan pallantikang, menuju jalan Poros-Maros-Pangkep, Jalan Nurdin Sanrima, Jalan Pisang, Jalan Pettarani, lalu kembali ke Kantor Bupati.
Bupati Maros ,Chaidir Syam mengatakan, ini merupakan piala adipura ke tujuh. Setelah sebelumnya penilaian Adipura sempat terhenti dikarenakan pandemi Covid-19.
“Piala terakhir itu di tahun 2018. Sempat terhenti tiga tahun karena pandemi covid-19. Penilaiannya kembali dilanjutkan di tahun 2022,” jelasnya.
Dia mengatakan, piala ini juga merupakan piala adipura pertama selama kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari.
“Iya ini merupakan piala pertama di masa kepemimpinan kami. Semoga di tahun-tahun mendatang, kita bisa kembali lagi mendapatkan piala adipura,” harapnya.
Diakui Mantan Ketua DPRD Maros ini, penilaian Adipura kali ini, tantangannya cukup besar. Apalagi karena tiga tahun tidak mengalami penilaian.
Dengan perolehan piala Adipura ke tujuh ini, dia mengajak masyarakat dan seluruh stakeholder untuk menjaga lingkungan di sekitarnya.
“Kami menerapkan program satu desa satu bank sampah. ini untuk mengurangi dan mengurai sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir,” ujarnya.
Dia menambahkan, saat ini sudah ada sekitar 40 Desa yang menjadi Pilot project untuk program Ekologi dan pengelolaan sampah sendiri.
“Sudah ada 40 desa yang menjadi pilot project hari ini untuk program ekologi. Kita harap, langkah ini akan diikuti oleh Desa yang lainnya. Bila memungkinkan 103 desa dan keluharan bisa mengikuti program ekologi,” ujarnya.
“Untuk mendukung program ekologi dan pengolahan sampah di tingkat desa ini, Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp22 Juta perdesa,”pungkasnya.(*)