Kepala Dinas Kehutanan Jimmy Ringkuangan AP MSi saat diwawancarai awak media di Hotel Rogers, Kota Manado, Juma (9/6/2023). (Foto: Adi Sururama)
MANADO, SULAWESION.COM – Di tengah merebaknya musim kemarau saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan prosedural teknis terkait ancaman kebakaran.
Melalui Dinas Kehutanan Provinsi Sulut, Pemprov mengambil langkah proaktif untuk mengatasi ancaman kebakaran hutan dan lahan di tengah cuaca ekstrem yang sedang terjadi.
Kepala Dinas Kehutanan Jimmy Ringkuangan AP MSi menyampaikan kepada masyarakat agar tidak membuka perkebunan atau lahan pertanian dengan cara membakarnya.
Cuaca ekstrem dan musim kemarau yang sedang berlangsung dapat memicu kebakaran hutan yang merembes ke lahan pertanian, menyebabkan kerugian yang serius. Oleh karena itu masyarakat diminta untuk menghindari praktik membakar dalam aktivitas pertanian.
“Dicuaca ekstrem dan musim kemarau ini hindari membuka perkebunan, lahan pertanian dengan cara membakar karena bisa merembes dan mengakibatkan kebakaran hutan,” imbau Ringkuangan kepada awak media di Hotel Rogers, Kota Manado, Juma (9/6/2023).
Beliau menyampaikan bahwa pemerintah daerah menekankan pentingnya menjaga dan melindungi ekosistem hutan dan lahan yang ada di Sulut sebagai langkah untuk menjaga keseimbangan emisi gas rumah kaca.
“Kita harus menjaga dan melestarikan alam kita demi keseimbangan ekosistem dan keberlangsungan hidup kita. Kita perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencegah bencana kebakaran hutan dan lahan, saya mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Utara untuk bekerja sama dalam upaya ini,” ajak Ringkuangan.
Noufryadi Sururama