TANJUNGBALAI,SULAWESION.COM- Pemerintah Kota Tanjungbalai melalui Dinas kesehatan (Dinkes) menggelar Rembuk Stunting Tingkat Kota Tahun 2023 sekaligus Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting antar Lintas Sektoral di Wilayah Kota Tanjungbalai. Wali Kota Tanjungbalai H Waris Tholib, resmi membuka acara Rembuk Stunting dan memimpin langsung Rakor, Rabu (12/7/2023) pagi di Aula Raja Bahagia Resto Tanjungbalai.
Sebagai informasi, Prevalensi stunting di wilayah Kota Tanjungbalai saat ini sebesar 26 persen. Angka tersebut belum mencapai target prevalensi stunting provinsi Sumatera Utara tahun 2023, yang ditargetkan mencapai angka 19 persen.
Sementara berdasarkan data dari seluruh Puskesmas di Kota Tanjungbalai, angka stunting paling tinggi di Puskesmas Sei Tualang Raso, yakni sebanyak 88 orang dan paling rendah di Puskesmas Tanjung Balai Selatan sebanyak 32 orang. Adapun pengambilan sample stunting berjumlah sebanyak 473 orang.
Rangkaian kegiatan Rembuk Stunting diantaranya penandatangan komitmen bersama aksi konvergensi pencegahan dan penurunan stunting oleh Walikota bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting dan lintas sektor peserta yang hadir.
Pemaparan materi narasumber dari Teknikal Asisten Mids Regional I BKKBN Provinsi Sumatera Utara Rizal Efendi, Kadis DPPKB Darul Yana Siregar, Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, Misriana dan Kabid Kesmas Dinkes Dwi Rahmizaki.
Penayangan Video Dokumenter Kegiatan DPPKB dalam mengatasi masalah stunting melakui program SP3 (Standar Prosedur Pelayanan Perkawinan dan Laporan dari Kepala Dinas Kesehatan dr Hj Nurhidayah Aritonga.