MAROS,SULAWESION.COM- Bupati Chaidir Syam bersama Ketua DPRD Maros, Andi Patarai Amir, unsur forkopimda, dan kepala OPD secara resmi meresmikan pemanfaatan sentra industri gula aren di Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Jum’at (25/8/2023).
Dalam acara peresmian yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting tersebut, berbagai potensi ekonomi lokal kini diberdayakan demi kemajuan suatu daerah.
Dalam sambutannya, Bupati Maros Chaidir Syam dengan penuh rasa syukur berterima kasih kepada Kementerian Perindustrian atas dukungan yang diberikan. Ia mengungkapkan bahwa potensi gula aren di Desa Bonto Manurung dan Bonto Somba sangat luar biasa.
“Potensi gula aren yang melimpah ini adalah anugerah yang patut disyukuri. Kami dengan bangga mengumumkan bahwa bangunan sentra industri gula aren ini siap beroperasi,” ujar Chaidir.
Sentra industri gula aren ini tidak hanya diharapkan menjadi pusat pengolahan gula aren, tetapi juga merangkul potensi industri lainnya. Bangunan modern ini dirancang dengan fasilitas yang lengkap, termasuk kantor pengelola di sisi kanan dan kantor pemasaran yang menghadap ke depan.
“Bukan hanya gula aren, kami berharap segala potensi yang dimiliki masyarakat dapat diolah di sini, termasuk produk-produk dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” jelas Chaidir dengan antusias.
Chaidir mengatakan, walaupun sentra industri ini telah diresmikan, pihaknya masih terus berkomitmen untuk melakukan perbaikan dan peningkatan pada sarana dan prasarana. Harapannya, ini akan mendorong peningkatan produksi dan pendapatan masyarakat di Kecamatan Tompobulu.
“Dalam upaya mendukung produktivitas, kami telah melengkapi sentra industri ini dengan berbagai peralatan termasuk mesin pemasak gula aren, mesin pengering (oven), mesin kristalisator, mesin pengayak, dan mesin kemasan,” pungkasnya semangat.
Pemanfaatan sentra industri gula aren ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan ekonomi lokal dan menumbuhkan lapangan kerja baru, tetapi juga menjadi cerminan semangat berinovasi dan berkolaborasi dalam mewujudkan perkembangan berkelanjutan di Kabupaten Maros.
“Dengan harapan besar, sentra industri ini berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi daerah dan masyarakat sekitarnya,” tutup Chaidir.