SORONG,SULAWESION.COM – Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Baperinda) Provinsi Papua Barat Daya menyebut Kabupaten Maybrat berhasil menurunkan angka stunting.
Kepala Baperinda Provinsi Papua Barat Daya Rahman mengungkapkan dimana hasil pencapaian Kabupaten Maybrat untuk masalah menurunkan angka stunting sangat serius.
“Dari data yang ada sekarang bisa kita lihat bersama yang mengalami penurunan angka stunting di daerah provinsi Papua Barat Daya ini adalah Kabupaten Maybrat. Ini paling tinggi penurunannya di Papua Barat Daya yaitu 7,20 persen,” kata Rahman saat memaparkan materi Rembuk Stunting di Gedung Lambert Jitmau kota Sorong, Jumat (1/9/2023).
Rahman mengungkapkan data stunting di Kabupaten Maybrat pada tahun 2021 mencapai 34,5 persen, kemudian pada tahun 2022 terjadi penurunan 7,20 persen, sehingga angka stunting menjadi 27,30 persen.
Rahman juga menyebut saat ini di Kabupaten Maybrat ada 70 anak yang mengalami stunting dari 381 balita yang telah diukur.
Menurut Rahmat, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 terdapat empat kabupaten di Provinsi Papua Barat Daya yang mengalami penurunan stunting.
Empat daerah tersebut adalah Kabupaten Maybrat turun sebesar 7,20 persen, Kabupaten Sorong 4,9 persen, Kabupaten Sorong Selatan 2,90 persen, Kabupaten Tambarauw 0,3 persen.
Meskipun demikian, menurut Rahmat angka stunting di Papua Barat Daya masih tinggi. Oleh sebab itu, perlu adanya koordinasi dan kerja sama dari seluruh stakeholder.
“Kami harap ada kolaborasi sinergitas pemangku kepentingan di Papua Barat Daya. Kami dari provinsi siap untuk backup,” ucapnya.
Sebagai informasi, berdasarkan SSGI pada tahun 2022 persentase stunting di Papua Barat Daya pada 2022 di tiap-tiap wilayah kabupaten dan kota sebagai berikut:
- Kabupaten Tambraw 39,10 persen;
- Sorong Selatan 36,70 persen;
- Raja Ampat 31,10 persen;
- Kabupaten Maybrat 27,30 persen;
- Kota Sorong 27,20 persen;
- Kabupaten Sorong 23,80 persen.