Damkar Kotamobagu Intensifkan Pencegahan Kebakaran melalui Simulasi di Hotel Sutan Raja

Suasan simulasi pencegahan kebakaran yang dilaksanakan di Hotel Sutan Raja Kotamobagu//Foto: Istimewa

KOTAMOBAGU, SULAWESION.COM – Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), terus mengintensifkan upaya pencegahan dini terhadap kebakaran melalui pelaksanaan simulasi di berbagai instansi.

Salah satu contoh terbaru adalah simulasi pencegahan kebakaran yang dilaksanakan di Hotel Sutan Raja Kotamobagu, Rabu (27/8/2023).

Simulasi ini melibatkan puluhan karyawan Hotel Sutan Raja yang dengan antusias mengikuti panduan penanganan kebakaran yang diberikan oleh personil Damkar.

Kepala Bidang Damkar Dinas Satpol-PP dan Damkar, Erwin Sugeha, menjelaskan bahwa pelaksanaan simulasi ini merupakan permintaan dari manajemen Hotel Sutan Raja Kotamobagu.

Hal ini dilakukan sesuai dengan imbauan yang diperkuat melalui surat edaran terkait pelaksanaan simulasi penanggulangan kebakaran.

“Manajemen Hotel Sutan Raja meminta kami untuk memberikan panduan dalam pelaksanaan simulasi penanggulangan kebakaran,” ujar Erwin.

Erwin menambahkan bahwa dalam simulasi ini, personil Damkar memberikan materi tentang pengenalan alat pemadam kebakaran, termasuk cara penggunaannya.

Fokus utama adalah penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) untuk pemadaman api skala kecil.

“Dengan pelaksanaan simulasi ini, selain meningkatkan kesadaran terhadap bahaya kebakaran, kami berharap para karyawan Hotel Sutan Raja.

Dapat menambah pengetahuan mereka dalam meminimalisir potensi penyebab kebakaran. Mereka juga akan tahu tindakan yang harus diambil jika terjadi kebakaran,” jelasnya.

Menurutnya, melalui simulasi ini, peserta akan memahami pentingnya upaya pencegahan kebakaran lebih dari upaya penanggulangannya.

Selain itu, mereka juga akan mengenal beberapa sarana dan prasarana peralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

“Upaya ini adalah bukti komitmen Pemerintah Kota Kotamobagu dalam menjaga keselamatan warganya serta mengurangi risiko kebakaran di berbagai instansi.

Tujuannya adalah memastikan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup untuk menghadapi situasi darurat seperti kebakaran,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *