Pelesiran pengurus Dekranasda Kota Bitung. (Fto/Ist)
BITUNG, SULAWESION.COM – Pelesiran Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bitung ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuahkan hasil.
Pasalnya, dalam pameran nasional yang bertajuk Gebyar Seni Kriya Nusantara 2023 digelar di kota istimewa, pada 9-12 November 2023, Pemkot Bitung boleh menggondol juara 2 untuk kategori Stand Terbaik dari 30 kabupaten/Kota yang terseleksi mengikuti pameran tersebut.
Tidak sampai situ, dalam pameran tersebut juga lahir kesepakatan antara pengusaha dan pengrajin kota Bitung untuk memproduksi barang kerajinan Gelang Etnik berbahan kulit kenari dengan salah satu pengusaha nasional yang mempunyai 4 galeri etnik di Jakarta, Jogja, Bandung dan Bali ini.
“Syukurlah ada kontrak antara Pengrajin Bitung khususnya pak Criss dari UMKM Rumah Pasir Bitung sebanyak 5000 buah gelang etnik berbahan dasar batok buah kenari. Dan ketertarikan ini selain disain yang unik, apalagi bahan yang digunakan adalah limbah dari produksi makanan Halua Kenari,” kata Ketua Dekranasda Kota Bitung Rita Tangkudung, Senin (14/11/2023).
Rita membeberkan, kontrak yang dibawa pulang UMKM Rumah Pasir sendiri untuk produksi Gelang itu, sebanyak Rp 260 Juta.
“Cukup besar memang nilai kontrak dengan Rumah Pasir sekitar 260 Jutaan dan 20 juta untuk beberapa aksesoris sejenis. Sisanya masih dalam penjajakan pengusaha dan pengrajin senilai 33 Juta rupiah,” beber first lady Kota Bitung ini.
Diapun menyebutkan bukan hanya itu saja yang dipesan, namun ada beberapa buah tangan dari pengrajin Smalty dari Akar Mina tapi masih ada penyesuaian dengan Disain Lokal Bali. Pun demikian dengan tatakan minuman/piring hasil dari salah satu pengrajin pulau Lembeh.
“Untuk Akar Mina, dan Ibu Holy masih akan ada pertemuan lanjutan karena ada beberapa kriteria yang dihasilkan dari Lembeh perlu mencantumkan tulisan Bali karena akan dijual di sana,” ungkapnya seraya berharap ada dukungan dari pemerintah Kelurahan atau Kecamatan untuk dapat membantu pengrajin ini, karena Volume yang dibutuhkan banyak dan memerlukan tenaga yang banyak.
Sementara itu, di Stand Kota Bitung juga mempromosikan batik Bitung, dihadapan Ketua Dekranasda Daerah Istimewa Jogjakarta (DIY) dengan penampilan menarik dari Putra Putri Bitung 2023 Julio Mak dan Bella Tumundo yang memperagakan gaun pesta yang dipadukan dengan kain batik Bitung.
“Penampilan kedua putra dan putri Bitung ini mendapat sambutan yang meriah dari semua peserta bahkan Ketua harian Dekranasda DIY Gusti Kanjeng Bendoro Raden Ayu Adipati Paku Alam X yang adalah istri Wakil Gubernur DIY, mengundang langsung tim Kota Bitung agar bisa mempresentasikan kepada para pejabat pengambil kebijakan di Jogjakarta,” ungkap Wakil Ketua Harian Dekranasda Bitung Ny Eugenie Nonarine Rumampuk Mantiri.
Dan dalam pertemuan ini, Ketua Harian Dekranasda DIY sangat senang karena bisa sharing ilmu dan berbagi pengalaman dengan peserta dari Bitung, apalagi DIY dikenal sebagai Kota Batik Dunia yang diakui sejak tahun 2014.
“Pihak Dekranasda DIY sangat Mengagumi apa yang dilakukan di Bitung dengan Kain Khas Kota Bitung, apalagi dilakukan melalui pelaksanaan Lomba desain motif batik khas Bitung bagi warga dan terbuka untuk umum,” kata Eugine Mantiri.
Pada kesempatan itu juga, mewakili Ketua Dekranasda Kota Bitung Ibu Eugenie Mantiri menyampaikan/sharing pengalaman terkait batik Bitung yang sudah diakui oleh Kemenkumham melalui Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada Maret 2023.