MAROS,SULAWESION.COM- Kelurahan Boribellayya, yang terletak di Kabupaten Maros, meraih Penghargaan Desa/Kelurahan Bebas Stunting Award 2023 dalam Kategori Integrasi Kawasan Tanpa Rokok dan Pencegahan Stunting di Pentaloka Nasional yang diselenggarakan oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES).
Penghargaan ini diberikan dalam ajang Pelatihan dan Lokakarya Nasional (Pentaloka) yang diinisiasi oleh ADINKES, dengan dukungan dari Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Sleman, Yogyakarta Selasa (14/11/2023).
Pentaloka Nasional merupakan kegiatan puncak dari rangkaian acara yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada Desa/Kampung/Kelurahan/RT yang telah berupaya konsisten atau inovatif dalam menurunkan angka stunting di daerah masing-masing. Kabupaten Maros, di bawah kepemimpinan Bupati Chaidir Syam dan Wakil Bupati Hj. Suhartina Bohari, telah menunjukkan komitmen tinggi dalam menekan angka stunting.
Bupati Maros menghadiri acara Pentaloka Nasional untuk menerima Penghargaan Desa/Kelurahan Bebas Stunting Award 2023 atas pencapaian Kelurahan Boribellayya. Dalam pidatonya, Bupati menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Maros dan masyarakat dalam upaya serius pencegahan dan penanggulangan stunting.
“Kita telah berupaya untuk menghadapi Bonus Demografi yang telah mencapai 52% di Kabupaten Maros. Untuk mencapai generasi emas, yaitu generasi muda yang berkualitas, kompeten, dan berdaya saing tinggi, dimulai dengan menekan angka stunting dari sekarang,” ujar Bupati.
Sebanyak 176 peserta mendaftar untuk penghargaan ini, dan Kabupaten Maros berhasil lolos kualifikasi menjadi salah satu dari 20 Desa yang mendapatkan penghargaan. Keempat kategori penghargaan yang dinilai mencakup Intervensi Sensitif, Integrasi Kawasan Tanpa Rokok dan Pencegahan Stunting, Pangan Lokal, serta Intervensi Spesifik.
Bupati dan Wakil Bupati Maros tidak hanya berfokus pada pencegahan stunting tetapi juga terus berkomitmen mewujudkan Kabupaten Maros menjadi Kabupaten Inklusif.
Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, mengungkapkan pentingnya pencegahan stunting sebagai bagian dari peningkatan pelayanan kesehatan, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan produktivitas kerja serta daya saing.
Selain Kelurahan Boribellayya, Kabupaten Takalar Desa Bontole juga mendapatkan Penghargaan kategori Intervensi Sensitif, menunjukkan komitmen luas dari berbagai daerah dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.(*)