MAROS,SULAWESION.COM- Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN), Raja Juli Antoni, Ph.D, yang dijadwalkan untuk menjadi penutup resmi kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Tahun 2023 pada Jumat (17/11/2023), terpaksa berhalangan hadir karena tugas negara yang tidak dapat ditinggalkan.
Rakernas API Tahun 2023, yang berlangsung selama tiga hari, mulai dari Rabu hingga Jumat (15-17/11/2023) di Grand Town Hall II, Grand Mall Kabupaten Maros, akhirnya ditutup secara resmi oleh Ketua Umum DPP API, Brigjen TNI (Purn) Pdt. Drs. Harsanto Adi.
Penutupan ditandai dengan pembacaan puisi dari lirik lagu berjudul ‘Soldier’ dan doa bersama.
Ketua Umum memimpin seruan keras, menyatakan bahwa, API akan terus menyala menjadi garam dan terang bagi umat manusia di muka bumi ini.
Setelah menutup acara, Pdt. Harsanto Adi menyerahkan bendera pataka API dan penghargaan berupa selendang kepada 13 DPD API yang dinilai berprestasi.
Dari 13 DPD tersebut, Sulawesi Selatan menerima penghargaan khusus, diterima langsung oleh Ketua DPD API Sulsel, Pdt. Daniel Kusbin, S.Th. Penghargaan diberikan sebagai apresiasi atas keberhasilan DPD API Sulsel dalam membangun hubungan baik dengan pemerintah daerah, mempermudah penyelenggaraan kegiatan skala besar seperti Paskah dan Natal.
Sebelum penutupan resmi, peserta Rakernas API Tahun 2023 mendapatkan pembekalan pengetahuan dan wawasan dengan materi bertajuk ‘Ekonomi Kerajaan,’ disampaikan oleh Ev Benny Kusbin, Owner Grand Mall Maros.
Panitia Rakernas API Tahun 2023, yang diketuai oleh Pdt. Daniel Kusbin, memberikan hadiah beasiswa kepada beberapa DPD dan doorprize bagi peserta yang beruntung dalam menjawab sejumlah pertanyaan.
Ketua DPD API Sulsel, Pdt. Daniel Kusbin, S.Th, menyampaikan komentarnya setelah acara penutupan, mengungkapkan bahwa hasil penyelenggaraan Rakernas API Tahun 2023 telah menghasilkan rekomendasi yang akan dibawa ke Kongres API Ke-5 pada tahun 2026 mendatang. Rekomendasi tersebut mengarah pada pengembangan lebih lanjut organisasi API yang menaungi ribuan pendeta di Indonesia dan Hongkong. (*)