MAKASSAR, SULAWESION.COM — Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3A – Dalduk KB) Provinsi Sulsel, Andi Mirna, menyampaikan bahwa workshop yang baru saja dilaksanakan mendapat dukungan dari akhir periode RPJMD Pemprov Sulsel tahun 2018-2023.
Dalam konteks target nasional penurunan stunting pada tahun 2024 sebesar 14 persen, permasalahan stunting di Sulsel masih menjadi tantangan besar, dan dibutuhkan langkah-langkah strategis untuk percepatan penurunannya.
“Termasuk pengembangan Aplikasi Inzting Sulsel (Ikhtiar Menzerokan Stunting). Aplikasi Inzting merupakan program pengembangan inovasi Pemprov Sulsel yang akan menjadi aplikasi data stunting satu-satunya terintegrasi dengan data stunting di kabupaten kota se-Sulsel,” jelas Andi Mirna di lokasi pelaksanaan workshop, Kamis, (30/11/2023).
Ia menyebutkan bahwa pelaksanaan monitoring dan evaluasi di Kabupaten/Kota Se Sulsel terkait pengelolaan aplikasi Inzting memberikan masukan mendasar untuk pengembangannya, termasuk proses sinkronisasi data, pendefinisian fitur-fitur, dan strategi perolehan data.
“Untuk hal tersebut, dirasa sangat penting guna memudahkan pengelolaan aplikasi Inzting ini di tingkat kabupaten kota di Provinsi Sulawesi Selatan, diperlukan adanya manual book atau Panduan penggunaan Aplikasi Inzting ini,” ujarnya.
Keunggulan utama aplikasi Inzting terletak pada pembaruan data secara real-time, yang membuatnya menjadi sumber informasi stunting yang akurat dan terkini setiap hari.
“Kemampuan aplikasi untuk meng-update data harian memungkinkan Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bisa mengakses setiap saat, untuk mendapatkan gambaran yang dinamis tentang situasi stunting,” tambah Andi Mirna.
Lebih lanjut, Andi Mirna menyatakan bahwa akses terus-menerus terhadap data yang diperbarui mendukung pemantauan jangka panjang terhadap efektivitas program pencegahan stunting.
Ini juga mempercepat evaluasi keberhasilan intervensi dan membantu identifikasi area yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
“Masukan dari peserta kegiatan dan partisipasi dari USAID dalam pengembangan aplikasi Inzting bisa memberikan dampak besar dalam memastikan keberhasilan aplikasi kedepannya. Partisipasi aktif USAID memberikan perspektif langsung tentang kebutuhan dan dinamika di lapangan, memungkinkan pengembang untuk merancang fitur-fitur yang dapat meningkatkan kualitas aplikasi. Kolaborasi ini menciptakan aplikasi yang lebih komprehensif, sesuai dengan strategi pembangunan,” urainya.
Terakhir, Andi Mirna menginformasikan bahwa telah dilakukan monitoring dan sosialisasi ke kabupaten kota di Sulsel terkait Aplikasi Inzting. Dalam setiap kunjungan ke daerah, ia menekankan pentingnya implementasi efektif Aplikasi Inzting mengingat tanggung jawab besar dan target yang harus dipenuhi dalam menurunkan prevalensi stunting di Sulsel pada tahun 2024.