KOTAMOBAGU, SULAWESION.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu bekerja sama dengan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Utara (Sulut).
Mengelar Coaching Clinic lima dan uji coba model layanan terbatas kegiatan implementasi Strategi Sanitasi Kota (SSK).
Program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP) ini, berlangsung di Kantor Kelurahan Matali, kecamatan Kotamobagu Timur pada Kamis (16/11/2023).
Menurut Asisten II bidang perekonomian Setda Pemkot Kotamobagu, Adnan Masinae, kegiatan ini mencakup peluncuran dan sosialisasi.
Sekaligus praktek penanganan sampah di lingkungan. Kelurahan Matali menjadi percontohan dalam implementasi program ini.
“Ada dua hal yang kita praktikkan hari ini, pertama pengomposan lewat sumur biopori, serta praktek penyedotan limbah tinja domestik yang akan diujicobakan langsung di IPLT. IPLT selama ini tidak berfungsi, dan hari ini kita akan mulai mengaktifkannya kembali,” ujar Adnan.
Lebih jelas Adnan menjelaskan, pentingnya memiliki tangki Septic yang sesuai standar bagi seluruh masyarakat Kota Kotamobagu.
“Setiap tiga tahun, tangki ini akan disedot oleh pemerintah kota, dan akan ada mobil operasional yang menyedotnya,” tambahnya.
Sementara itu, Tim pendamping dari BPPW Sulut, Meis Mokoagow, menjelaskan bahwa program PPSP implementasi dari SSK di Kota Kotamobagu tahun 2023 fokus pada bidang persampahan dan pengolahan air limbah domestik.
“Kita langsung mempraktekkan persampahan di kantor Kelurahan Matali dan melanjutkannya ke TPS3R. Sedangkan untuk air limbah domestik, kita uji coba penyedotan lumpur tinja menuju IPLT,” ujar Meis.
Meis berharap program ini dapat meningkatkan akses pengurangan persampahan dan pengolahan air limbah domestik di Kota Kotamobagu.
“Kami berharap dengan adanya program ini dapat meningkatkan akses pengurangan persampahan dan juga akses pengolahan air limbah domestik untuk kota Kotamobagu sehingga kedepan akan ada peningkatan dalam penanganan khususnya di bidang sanitasi,” pungkasnya.