Jelang Idul Fitri, Steven Kandouw: Pangan Murah dan Operasi Pasar Efektif Tangkal Mafia

Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota di Ruang Rapat KPw BI (Kantor Perwakilan Bank Indonesia) Provinsi Sulawesi Utara, Kota Manado, Rabu 31 Januari 2024. (Foto: DKIPS)

 

MANADO, SULAWESION.COM – Terobosan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam pengendalian inflasi terus dilakukan. Ini pun menjadi perhatian khusus pemerintah bersama pihak-pihak terkait.

Bacaan Lainnya

Dalam pengendalian inflasi, Wakil Gubernur Sulawesi Utara menegaskan bahwa program Pangan Murah dan Operasi Pasar yang digagas Gubernur Olly Dondokambey dinilai efektif untuk menangkal bandit atau mafia pangan.

Ini ditegaskan Kandouw saat menghadiri Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota di Ruang Rapat KPw BI (Kantor Perwakilan Bank Indonesia) Provinsi Sulawesi Utara, Kota Manado, Rabu (31/1/2024).

“Bandit pangan akan mencari celah tahun lalu untuk memanfaatkan ketersediaan pangan ini yang menyangkut hajat hidup banyak. Karena itu kita harus terus melakukan gerakan pangan murah dan pasar murah untuk pengendalian inflasi,” tegas Kandouw.

Kandouw menambahkan pangan murah dan operasi pasar juga sangat efektif untuk mengendalikan inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri di 2024 ini.

“Gerakan pangan murah dan operasi pasar harus dilakukan tahun ini, apalagi menghadapi Idul Fitri. Karena ini efektif untuk mengendalikan inflasi,” tambahnya.

Ia juga mengimbau harus mampu memberdayakan Infokom untuk mensosialisasi bahayanya inflasi, kerjasama dengan media masa dan tokoh agama. Selain itu menurutnya dana desa harus dianggarkan untuk mengendalikan inflasi.

“Saya juga mengimbau tahun 2024 kita mampu menyusun laporan yang baik. Siapa tahu dengan laporan yang baik dan konferensi bisa menghasilkan bonus fiskal,” imbaunya.

“Ini harus disosialisasikan ke depan supaya kepala desa juga bisa menganggarkan pengendalian inflasi karena tahun lalu dana desa hanya 2 persen digunakan untuk pengendalian inflasi. Harapannya tahun ini bisa sampai 5 persen,” sambungnya.

Inflasi Sulawesi Utara di tahun 2023, beber Kandouw, jauh lebih rendah dari nasional. Hal ini tidak lepas daripada kerjasama pemerintah, BI dan TPID kabupaten/kota.

Indentifikasi sinergitas TPID yang dilakukan melalui ketersediaan pasokan, kelancaran produksi dan komunikasi efektif mampu menjaga inflasi kita terlebih sejumlah pihak terkait tersebut berada di satu payung pengendalian inflasi.

(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *