MAKASSAR,SULAWESION.COM- Penjabat Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsjad, menerima kunjungan Sekertaris Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Beny Suharsono, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DIY Wiyos Santoso dan rombongan, di Ruang VIP II Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel, Jumat, 23 Februari 2024.
Muhammad Arsjad mengungkapkan, kunjungan yang dilakukan Sekda DIY beserta rombongan ke Sulsel sebagai bentuk silaturahmi dan kunjungan balasan atas kunjungan Pemprov Sulsel yang telah dilakukan sebelumnya.
“Jadi tadi kita terima kunjungan dari Pemprov DIY terkait dengan bahasan aset Pemerintah Sulawesi Selatan yang ada di Jogjakarta. Kunjungan ini sebenarnya kunjungan balasan yang sebelumnya sudah kita lakukan kunjungan ke Jogjakarta,” ujar Arsjad.
Dalam pertemuan tersebut, Arsjad menjelaskan, pihaknya membahas tindak lanjut terkait sertifikasi aset daerah milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang ada di Jogjakarta.
Menurutnya, upaya fasilitasi dari Pemprov DIY ini menjadi dukungan yang baik ditengah upaya Pemprov Sulsel melakukan penataan aset melalui BPKAD, termasuk aset-aset yang ada di luar daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
“Dimana ada lima aset kita disana, empat diantaranya sudah bersertifikat dan satu belum. Yang belum itu sekarang ini diperuntukkan untuk asrama mahasiswa. Nah, alhamdulillah dari hasil koordinasi, kita bersyukur Pemerintah Daerah Istimewa Jogyakarta bersedia memfasilitasi untuk penerbitan sertifikat tersebut,” ucapnya.
Ia pun berharap dengan adanya kepastian tersebut, maka nantinya aset-aset milik Pemprov Sulsel dapat lebih terjaga.
Sementara itu, Beny menjelaskan, kunjungannya ke Sulawesi Selatan untuk membangun kerjasama secara konkret antara Pemerintah DIY dengan Pemerintah Sulawesi Selatan. Terlebih, menurutnya, keduanya punya hubungan sejarah yang sangat erat yang juga dikuatkan Pj Sekda Sulsel dan tadi Pj Gubernur Sulsel dalam pertemuan itu.
Terkait dengan pembahasan dalam pertemuan itu, Beny mengatakan Pemerintah Provinsi DIY akan membantu menyelesaikan masalah tersebut dan sudah ada titik terang.
“Beberapa hal yang bisa kita selesaikan antara Pemerintah Sulawesi Selatan dan Pemerintah DIY. Akar masalahnya sudah mulai (ada) titik terang dan mudah-mudahan semua bisa kita selesaikan. Kami ingin segera bantu menyelesaikan hal-hal yang bisa kami bantu selesaikan,” jelasnya.
Bahkan, Beny mengungkapkan, masyarakat Sulawesi Selatan termasuk mahasiswa Sulsel yang ada di Jogjakarta adalah anak-anak yang berada dalam naungan yang sama yakni naungan Pemerintahan yang dipimpin oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meskipun dialektika dan dinamika masing-masing daerah berbeda.
“Misalnya bagaimana anak-anak Sulawesi Selatan di Jogja kan semua anaknya Pak Sultan disana dengan dialektika dan dinamika harus diasah. Masyarakat Sulawesi yang disana kan gak harus jadi orang Jawa tetap jadi orang Sulawesi yang kalau ‘Pangandikan’, pangandikan itu berbicara keras. Biarlah keras tapi tidak boleh dengan kekerasan supaya kita menjalin hubungan dengan erat,” terangnya. (*)