MAROS,SULAWESION.COM— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros menggelar Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana.
Kegiatan ini dilakukan selama dua hari dengan melibatkan satgas Penanggulangan bencana BPBD dan Pramuka Kwartir Cabang Maros.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros Nasrul yang juga sebagai Ketua Panitia mengatakan, kegiatan ini dilakukan selama dua hari. Kegiatan ini kata dia, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan para peserta pelatihan
“Mereka semua diharapkan bisa menghadapi pengurangan resiko bencana di kabupaten Maros. Sehingga resiko yang mungkin timbul akibat bencana dapat dikurangi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, agenda kali ini, selain memberikan pelatihan secara teori, peserta yang terdiri dari 50 orang anggota pramuka dan 50 satgas Tanggap bencana ini akan diberikan pelatihan secara langsung di daerah kawasan sungai Maros di sekitar lokasi yang sering terjadi bencana.
“Pelatihan ini berlangsung dua hari. Jadi mereka juga akan dibekali dengan pelatihan praktik. Tapi khusus hari ini, mereka hanya diberikan teori. Besok baru praktek langsung di lapangan lokasi bencana,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Maros yang juga sebagai Ketua Umum Pramuka Kabupaten Maros, Suhartina Bohari menambahkan, peserta Pramuka yang mengikuti kegiatan kali ini, direkrut dari parwakilan Pramuka Peduli. Mereka memang merupakan anggota pramuka yang berkecimpung banyak di kegiatan sosial dan tanggap bencana.
“Yang ikut kali ini, direkrut dari pramuka peduli. Jadi memang sudah sesuai tupoksinya tanggap bencana. Mereka akan dilatih untuk bersentuhan langsung dengan masyarakat saat bencana terjadi,” jelasnya.
Dia, mengungkapkan, output dari kegiatanan ini nantinya diharapkan, bisa menghasilkan tim relawan yang tangguh dalam melakukan pertolongan saat terjadi bencana.
“Sehingga bila terjadi bencana, sebelum adanya tim BPBD ke lokasi terdampak bencana, diharapkan para relawan yang sudah terlatih bisa langsung bergerak melakukan evakuasi,” jelasnya.
Berdasarkan rundown yang ada, peserta pelatihan nantinya akan dilatih langsung oleh tim Basarnas.
“Fokus pelatihan kali ini adalah penanganan banjir. Makanya lokasi yang dipilih nantinya di kecamatan Maros Baru. Di lokasi ini memang sering terjadi bencana banjir. Biar relawan bisa langsung bersentuhan dengan masyarakat dan tahu apa yang akan dilakukan saat bencana terjadi,” tutupnya.
Indra Sadli