BOLMUT, SULAWESION.COM – Penjabat Bupati Bolaang Mongondow Utara Sirajudin Lasena membuka kegiatan rapat aksi konvergensi stunting perencanaan kegiatan aksi dua tingkat kabupaten di Ruang Rapat Bapelitbang, Rabu 20 Maret 2024.
Lasena menyampaikan pelaksanaan delapan aksi konvergensi percepatan merupakan instrumen dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan percepatan penurunan stunting terintegrasi oleh lintas sektor tingkat daerah secara sistematis, terintegritas dan berkelanjutan.
“Saya mengimbau agar kiranya perangkat daerah terkait agar fokus dan cermati setiap program kegiatan yang nantinya dijadikan acuan dalam mendukung penganggaran intervensi penanggulangan stunting di daerah lokus,” ujarnya.
Pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik meliputi kecukupan asupan makanan dan gizi, pemberian makanan, perawatan, pola asuh dan pengobatan infekasi penyakit.
Sedangkan intervensi gizi sensitif mencakup peningkatan akses pangan bergizi, peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik pengasuhan ibu dan anak.
“Diharapkan peran dari masing masing perangkat daerah yang dilakukan secara terkoordinasi, terpadu dan bersama sama menyasar kelompok sasaran prioritas di desa lokus,” harap lasena.
Sementara itu Sekda Bolmut Jusnan Mokoginta dalam pemaparan materi menyampaikan dukungan pemerintah daerah dalam penentuan regulasi terkait upaya percepatan penurunan stunting.
Pertama penyusunan peraturan daerah terkait pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Bolmut. Kedua rencana aksi daerah dalam upaya percepatan penurunan stunting tahun 2024-2025.
Selanjutnya penguatan KPM, kader posyandu, tim pendamping keluarga. Penguatan data melalui aplikasi serdadu.
Pemateri lainnya, Perencana Muda Bappeda Provinsi Sulawesi Utara Ciko Warouw mengatakan penyusunan rencana kegiatan adalah tindak lanjut pemerintah daerah dalam merealisasikan hasil rekomendasi dan analisis situasi.
“Rencana ini berisikan program dan kegiatan organisasi perangkat daerah untuk meningkatkan cakupan layanan intervensi dan kegiatan untuk meningkatkan integrasi intervensi oleh kabupaten/kota dan desa pada tahun berjalan dan atau satu tahun mendatang,” katanya saat menyampaikan materi Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Utara.
Berikut 22 Desa Lokus Stunting di Bolmut Pada Tahun 2025:
1. Sompiro, 3 anak stunting
2. Sangkub 1, 3 anak stunting
3. Sangkub IV, 3 anak stunting
4. Bintauna Pantai, 1 anak stunting
5. Batulintik, 1 anak stunting
6. Talaga (Bintauna), 1 anak stunting
7. Bohabak IV, 2 anak stunting
8. Bohabak I, 4 anak stunting
9. Binjeita II, 2 anak stunting
10. Tanjung Labuo, 1 anak stunting
11. Binuni, 2 anak stunting
12. Ollot 1, 3 anak stunting
13. Sonuo, 4 anak stunting
14. Talaga (Bolbar), 4 anak stunting
15. Paku Selatan, 6 anak stunting
16. Keimanga, 4 anak stunting
17. Boroko, 3 anak stunting
18. Komus II Timur, 2 anak stunting
19. Bigo Selatan, 3 anak stunting
20. Busato, 1 anak stunting
21. Dalapuli, 2 anak stunting
22. Tanjung Sidupa, 1 anak stunting