SITARO, SULAWESION.COM – Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro meninggalkan tumpukan material vulkanik, khususnya di hampir seluruh wilayah Pulau Tagulandang.
Kondisi ini jelas sangat mengganggu aktivitas masyarakat karena adanya tumpukan material berupa abu dan bebatuan yang terlontar dari Gunung Ruang.
Menyikapi kondisi tersebut, sebanyak 107 personil polisi diterjunkan untuk melakukan pembersihan material vulkanik.
Tak hanya dari internal Polres Kepulauan Sitaro, terlibat pula dalam pembersihan material vulkanik itu antara lain dari Satuan Brimob dan Satuan Polair Polda Sulawesi Utara.
Dengan menggunakan beberapa peralatan manual, para personil melakukan pembersihan mulai dari jalan utama di Kelurahan Balehumara hingga Kelurahan Bahoi serta Pelabuhan Buhias.
Kapolres Kepulauan Sitaro AKBP Iwan Permadi yang turun langsung dalam proses pembersihan tersebut mengatakan ragam upaya terus dilakukan jajarannya dalam rangka penanggulangan bencana erupsi Gunung Ruang.
“Salah satunya dengan cara membantu membersihkan sisa-sisa material vulkanik pasca erupsi gunung,” kata Permadi, Jumat (19/4/2024).
Menurut Permadi, keberadaan material gunung khususnya abu vulkanik sangatlah mengganggu aktivitas masyarakat, apalagi hal ini bisa berdampak terhadap masalah kesehatan.
“Makanya ini (material vulkanik_RED) jadi salah satu atensi kami untuk dapat dibersihkan secepat mungkin, tentu ini akan dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Ia pun mengimbau warga agar tetap menggunakan masker ketika hendak beraktivitas di luar rumah atau ruangan.
“Karena ini berhubungan dengan kesehatan, maka kita harus antisipasi dengan tetap memakai masker saat keluar rumah,” imbaunya.
Terlibat dalam proses pembersihan tersebut antara lain sejumlah pejabat utama bersama 59 anggota Polres Kepulauan Sitaro, 31 anggota Brimob Polda Sulawesi Utara serta 17 anggota Polair Polda.