SITARO, SULAWESION.COM – Pemerintah menjamin keberadaan warga Kampung Pumpente dan Laing Patehi yang berada Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara dalam proses relokasi mendatang.
Warga di dua kampung ini diketahui bakal direlokasi pemerintah menyusul peristiwa erupsi Gunung Ruang sejak tanggal 17 hingga 30 April 2024 lalu.
Sesuai rencana, 301 kepala keluarga yang terdiri dari 800an jiwa ini akan dipindahkan pemerintah pusat ke wilayah Modisi Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia, Letjen Suharyanto di hadapan pengungsi di Pulau Siau, Sabtu (4/5/2024).
Menurutnya rencana relokasi tersebut telah diputuskan dalam rapat terbatas tingkat menteri kabinet yang dipimpin langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Dimana semua kepengurusan, baik rumah hingga tanah yang akan diberikan kepada warga dari dua kampung tersebut dijamin pemerintah.
“Saya langsung diutus bapak Presiden Joko Widodo untuk melihat bapak ibu sekalian yang terdampak. Kemarin sore beliau langsung memimpin rapat terbatas tingkat menteri. Saya ikut secara video conference,” ungkapnya.
Dalam rapat terbatas tersebut, Suharyanto bilang telah diputuskan beberapa hal mengenai penanggulangan bencana erupsi Gunung Ruang, utamanya terhadap masyarakat yang terdampak.
“Penduduk yang ada di Pulau Ruang ada 301 kepala keluarga, jumlah orangnya 800an lebih. Kemarin sebagian yang mengungsi di Tagulandang, Manado dan Bitung sudah disampaikan. Sekarang disampaikan kepada bapak ibu sekalian,” ujarnya.
“Jadi yang 301 ini supaya aman dan tidak mungkin dalam waktu dekat masuk lagi ke Pulau Ruang karena kita tidak tahu dan sekarang sudah hancur semua. Sekarang akan dipindah, direlokasi,” lanjutnya.
Adapun tempat relokasi di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, tepatnya di Kampung Modisi yang lingkungannya tidak jauh berbeda dengan kultur masyarakat Sitaro.
“Nanti ada masing-masing KK mendapatkan satu unit rumah yang dibangun oleh pemerintah pusat. 100 rumah dibuat di Manado Sulawesi Utara dan 201 dikirim dari Jawa Barat dan Jakarta,” tambah Suharyanto.
Tak hanya rumah, bahkan dalam rangka pengurusan tanah di tempat relokasi, Jokowi telah memerintahkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk mengurus lahan perkebunan.
“Kenapa di daerah Bolsel, karena di sana lingkungannya seperti di Pulau Ruang. Ada dekat pantai, ada juga pepohonan kelapa. Itu yang paling paham nanti pemerintah daerah, pak bupati dan pak gubernur,” beber Suharyanto.
Jenderal bintang tiga itu tiba di Pulau Siau menggunakan helikopter milik BNPB dan mendarat di Lapangan Akesimbeka, Kecamatan Siau Timur sekira pukul 08.14 Wita.
Kunjungan ini dilakukan guna meninjau dampak bencana erupsi Gunung Ruang, baik pengungsi maupun infrastruktur yang mengalami kerusakan.
Setibanya di Siau, Suharyanto langsung menuju ke Aula Kadademahe untuk bertemu dengan warga Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang.
Usai berdialog dengan pengungsi, mantan Pangdam V/Brawijaya itu bertolak ke Pulau Tagulandang menggunakan kapal milik BNPB.
Turut mendampingi Suharyanto antara lain Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjen TNI Fajar Setyawan serta Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari.