BOLMUT,SULAWESION.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) sedang menseriusi potensi pertanian di daerah yang berbatasan dengan provinsi Gorontalo ini.
Keseriusan ini tidak main-main, bahkan tim ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) didatangkan dalam melakukan kajian riset sektor pertanian di Kabupaten Bolmut.
Tahun ini bertepatan dengan Pilkada Bolmut pemerintah daerah terus memecahkan dan mencari solusi terkait persoalan pada sektor pertanian dari hulu sampi hilir.
Hal ini sangat penting, walaupun bertepatan dengan gejolak politik daerah. Diharapkan pemerintah daerah harus menseriusi sektor pertanian yang menjadi penyumbang ekonomi daerah.
Menariknya pada paparan seminar laporan antara kajian potensi dan perwilayahan komiditas pertanian Kabupaten Bolmut sejumlah masalah pertanian mengemuka pada Kamis 16 Mei 2024 yang digelar di aula Bapelitbang.
Dari persoalan kondisi lahan pertanian, bibit hingga pupuk yang masih dikeluhkan petani. Selanjutnya produksi beras dan jagung yang masih perlu ditingkatkan. Harga jual hasil pertanian yang harus memihak petani. Ada juga keberadaan BUMD. Hingga kebutuhan alat-alat pertanian.
Bukan hanya itu, salah satu petani dalam diskusi tersebut berharap keberadaan penyuluh pertanian dapat membantu petani yang ada di Bolmut.
Hal ini bukan tanpa alasan, dirinya berharap peran dari penyuluh petani sangatlah penting.
Tim ahli dari IPB, Dr Mujio yang merupakan ahli pengembangan wilayah mengatakan sektor pertanian Bolmut membidik pasar mana.
Pasar lokal atau ekspor. Sehingga ia mengingatkan pentingnya kebijakan dan kelembagaan.
Ketua tim ahli ini dalam paparannya menyampaikan perencanaan penggunaan lahan sangatlah penting. Agar membantu evaluasi lahan saat ini dan yang akan datang.
“Selanjutnya menghindari konflik kepentingan penggunaan lahan. Mengoptimalkan pemanfaatan lahan. Mengurangi resiko penggunaan lahan,”ujarnya.
Dirinyapun menambahkan bagaimana manfaat perwilayahan komoditas agar mencegah over produksi dan mencegah daya saing. Selanjutnya mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
“Mengembangkan komoditas sesuai dengan potensi wilayahnya. Memudahkan pembinaan bagi instasi terkait. Meningkatkan ekonomi wilayah atau kesejahteraan petani,”kata Mujio.
Selain itu bagaimana menunjang revitalisasi pertanian. Agar mengurangi kemiskinan, pegangguran. Dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi makro. Peningkatan investasi dan ekspor. Hingga pertumbuhan bidang-bidang ekonomi utama.
Sementara itu, Sekda Bolmut Jusnan C. Mokoginta dalam kegiatan FGD tersebut menyampaikan sebagai syarat keberhasilan pembangunan pertanian diantaranya adalah dengan menyelesaikan berbagai permasalahan.
“Diantaranya produktivitas, efisiensi usaha, konversi lahan pertanian, keterbatasan sarana dan prasarana, serta terbatasnya modal dan infrastruktur pertanian,”ungkapnya.
Hanya saja isu perubahan iklim pada sektot pertanian kurang tersorot dibahas pada FGD kali ini. Padahal tahun lalu bagaimana El Nino berdampak pada sektor pertanian Bolmut.
Sebelumnya Penjabat (Pj) Bupati Bolmut Sirajudin Lasena menyampaikan sektor pertanian menjadi penyumbang ekonomi terbesar bagi suatu daerah, jika ingin daerah maju, maka caranya majukan sektor pertanian.
“Bolmut bisa eksis berproses karena sumbangan dari sektor pertanian, hal ini bisa dilihat dari data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), faktanya, sektor pertanian jadi penyumbang ekonomi terbesar,” katanya.