GORONTALO, SULAWESION.COM – Melihat masih adanya penerima bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) yang masih saldo nol di wilayah Kecamatan Limboto Barat langsung ditindaklanjuti oleh Camat Ikram Andi Taufan Hurudji dengan mempelajari data penerima bansos yang sudah tidak menerima lagi.
Taufan, Camat muda kelahiran tahun 1989, di sela kunjungan bersama penerima bansos PKH di Desa Ombulo Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo, Sabtu (15/6/2024), mengatakan bahwa dirinya sudah menerima data dari para pendamping PKH.
Menurutnya dari 10 desa se Kecamatan Limboto Barat, dan menemukan masih ada puluhan penerima bansos PKH yang sudah tidak menerima lagi.
Sehingga dari data tersebut akan dipelajari, apakah ini tidak pada Capil baik KTP maupun KK atau aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS-NG).
Dari situ pihaknya akan mendorong sekaligus memperjuangkan, sehingga bantuan tersebut akan dinikmati oleh penerima bansos.
“Masyarakat itu tidak mau tahu kalau bantuannya tidak masuk pasti disalahkan pendamping dan pemerintah, padahal memang ada data yang tidak sinkron. Makanya kita akan tindaklanjuti persoalan tersebut,” ungkap Taufan.
Pentolan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) itu menjelaskan selain itu dirinya masih menemukan penerima bansos beras atau CPP yang sampai ber minggu minggu tidak mengambil beras 10 kg di kantor Desa.
Kalau demikian maka pihaknya akan meminta daftar penerima agar diusulkan melalui musyawarah desa untuk diganti saja.
“Nanti kalau sudah rusak bantuannya baru diambil, kemudian pemerintah yang disalahkan lagi beras sudah rusak. Sehingganya kedepan kita mendorong agar bantuan beras tersebut segera diambil kalau stoknya sudah ada di kantor desa,” jelas Taufan.
Sementara itu di lokasi yang sama, Koordinator PKH Kabupaten Gorontalo Fajar Sidiq Napu mengatakan bahwa bansos dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya sesuai dengan ketentuan yang ada.
Misalkan untuk membantu biaya kesehatan bagi lansia dan disabilitas, memenuhi asupan gizi bagi ibu hamil, bayi dan balita serta kebutuhan pendidikan bagi yang memiliki komponen pendidikan di tingkat SD, SMP maupun SMA/SMK.
”Kami sdm PKH selalu bersinergi dengan semua pihak terkait dengan suksesnya bisnis proses PKH dari tingkat daerah hingga desa. Insya Allah program unggulan Kemensos RI ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata mantan aktifis Universitas Negeri Gorontalo (UNG) itu.
Kegiatan Pertemuan Peningkatan kapasitas Keluarga atau P2k2 itu turut dihadiri oleh unsur Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo, pendamping sosial PKH se Kecamatan Limboto Barat, tenaga kesehatan dari Puskesmas, kader Kesehatan Desa Ombulo.
Kemudian selain P2K2 juga dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi penerima bansos berupa pengukuran tensi, gula dan lainnya.