SITARO, SULAWESION.COM- Pertengahan pekan lalu, Penjabat Bupati Kepulauan Sitaro, Joi Oroh melakukan pengecekan harga bahan pokok serta ketersediaan Bahan Bakar Minyak di wilayah Sitaro.
Pengecekan yang menyasar beberapa titik seperti Pasar Ulu Siau maupun APMS PT. Karya Maranatha itu dilakukan bersama beberapa pejabat Pimpinan OPD terkait.
Langkah itu, menurut Oroh, menjadi kegiatan rutin Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro sehubungan dengan adanya upaya pengendalian inflasi di daerah.
Dari inpeksi mendadak itu, Oroh mendapati adanya kenaikan harga pada kebutuhan pokok jenis beras, meski kondisi ini belum berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat.
Lewat komunikasi dengan para pedagang, Oroh juga mendapati stok sembako di pasar-pasar tradisional yang menyuplai kebutuhan warga di Pulau Siau masih sangat tersedia, kendatipun semuanya harus dikirim dari luar daerah.
“Untuk inflasi di daerah kami melihat belum terjadi. Adapun kenaikan untuk beras, sebesar tiga ribu rupiah itu masih sangat terjangkau oleh masyarakat,” kata Oroh, Senin (8/7/2024).
Selain pasar tradisional, Kepala Balitbangda Sulawesi Utara itu juga memantau ketersediaan cadangan beras pemerintah di gudang Bulog di Kelurahan Tetahadeng.
Dari peninjauan itu, pihak Bulog Cabang Tahuna di Gudang Siau memastikan stok masih tersedia hingga bulan Desember mendatang.
“Informasi sampai enam bulan kedepan masih tersedia. Jadi masih amanlah kalau bicara ketersediaan barang,” katanya lagi.
Sedangkan dua lokasi lainnya yang ikut jadi sasaran sidak Pj Bupati Sitaro itu, yakni Agen penyaluran BBM milik PT. Karya Maranatha dan Puskesmas Ulu.
“Stok BBM kita masih cukup. Sesuai harga eceran tertinggi sedangkan di fasilitas kesehatan untuk obat-obatan tidak pernah kosong,” ungkap Oroh.
Untuk diketahui, Kabupaten Kepulauan Sitaro merupakan salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Utara yang kebutuhan pokoknya bergantung ke daerah lain.
Biaya angkut transportasi merupakan salah satu faktor yang menentukan jumlah naik turunnya harga suatu barang.