SITARO, SULAWESION.COM– Ajakan Mari Berkebun atau Marijo Bakobong menjadi salah satu program andalan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw sejak dua tahun terakhir ini.
Program ini menjadi salah satu langkah pemerintah yang dinilai mampu mengoptimalkan upaya pengendalian inflasi di seluruh daerah di Sulawesi Utara.
Marijo Bakobong pun terus disosialisasikan dan digencarkan oleh jajaran pemerintah daerah di Sulawesi Utara, termasuk Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Penjabat Bupati Kepulauan Sitaro, Joi Oroh mengatakan, Marijo Bakobong menjadi salah satu cara bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengendalikan inflasi.
“Salah satu program pemerintah, Marijo bakobong. Jika ada lahan atau tempat bertani yang bagus, kami selalu mendorong kepada warga agar memanfaatkan itu untuk bakobong,” kata Oroh beberapa waktu lalu.
Dengan berkebun, Oroh bilang hasilnya dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kebutuhan pangan yang dijual di pasaran.
“Supaya ketika ada hasil (kebun) masing-masing, itu dapat mengurangi ketergantungan pada belanja-belanja. Itu tujuan utamanya,” terang Oroh.
Dia mencontohkan tanaman-tamanan hortikultura yang dapat ditanam di pekarangan rumah atau lahan-lahan kosong lainnya di sekitar lingkungan tempat tinggal warga.
“Seperti rica, tomat dan sayur-sayuran. Ini kan bisa kita tanam di halaman rumah atau pekarangan di sekitar tempat tinggal kita,” ujarnya.
Guna mengoptimalkan program tersebut, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sitaro juga diminta proaktif dan terus mengambil peran demi suksesnya program Marijo Bakobong.
“Mulai dari penyediaan bibit atau benih, pemberian pupuk hingga pendamping. Ini terus kami pantau agar jalannya program marijo bakobong ini bisa optimal,” kunci Kepala Balitbangda Sulawesi Utara itu.
Sebelumnya, Pj. Bupati bersama beberapa pejabat Pimpinan OPD melakukan inspeksi mendadak di beberapa lokasi sehubungan dengan langkah pengendalian inflasi.
Adapun lokasi-lokasi yang disasar Oroh dan rombongan antara lain Pasar Ulu Siau, SPBU PT. Karya Maranatha, Gudang Bulog Ulu Siau hingga Puskesmas Ulu.
Dari sidak tersebut, bupati mendapati adanya pergerakan harga bahan pokok seperti beras, meski besarannya tak signifikan dan berpengaruh terhadap perekonomian warga.