SITARO, SULAWESION.COM- Akses jalan yang menghubungkan Kota Ulu dan Kota Ondong di kawasan Batuawang Kelurahan Bebali Siau Timur Kabupaten Kepulauan Sitaro kian memprihatinkan.
Jalan yang rusak akibat diterjang banjir lahar dingin itu kian parah kondisinya karena curah hujan yang cukup tinggi sejak akhir Juni silam.
Alhasil, akses transportasi yang menghubungkan Kota Ulu dan Kota Ondong sering terhambat karena jalan tersebut kerap putus ketika hujan berintensitas sedang hingga lebat terjadi.
Warga pun mulai mengeluhkan kondisi tersebut dan mendesak agar pemerintah mengambil langkah perbaikan atau bahkan mendesain ulang akses jalan di lokasi tersebut agat tidak lagi putus karena terjangan banjir lahar dingin.
“Persoalan ini (jalan putus akibat banjir lahar dingin) sudah lama. Seharusnya ada solusi jangka panjang yang diambil pemerintah,” kata Novri, warga Kelurahan Tarorane Siau Timur, Minggu (14/7/2024).
“Hampir setiap musim hujan pasti terjadi banjir lahar dingin. Ujung-ujungnya jalan di Batuawang ini putus. Setelah dibersihkan material dari badan jalan, hujan lagi, putus lagi. Begitu seterusnya,” katanya lagi.
Novri dan beberapa warga lainnya meminta supaya pemerintah dapat merancang ulang pembuatan jalan penghubung Ulu-Ondong, khususnya di sekitar Batuawang agar dapat terhindar dari terjangan banjir lahar dingin.
“Pemerintah seharusnya merancang ulang jalan atau jembatan di lokasi tersebut yang tidak akan terkena banjir lahar dingin. Atau rancang ulang jalan penghubung yang tidak melalui kali Batuawang,” ungkapnya.
Jalan yang terdampak banjir lahar dingin di Kelurahan Bebali ini diketahui merupakan aset pemerintah provinsi dan setiap tahunnya menjadi langganan dihantam material vulkanik yang terbawa arus banjir.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Sitaro, Joi Oroh memastikan sudah berkoordinasi dengan Balai Sungai Sulawesi satu dan Pemerintah Provinsi perihal kondisi jalan di Kali Batuawang.
“Kami sudah berkoordinasi dan bahkan sudah dilakukan upaya juga dari pemerintah daerah Sitaro untuk membersihkan jalan maupun menetapkan SK Tanggap darurat banjir,” kata Oroh.
Sementara itu, apabila jalan tersebut putus akibat terjangan banjir lahar dingin, masyarakat atau pengguna jalan masih bisa menuju wilayah Siau Barat dan sekitarnya melalui jalur Kampung Pangirolong ataupun Kampung Talawid.
Hanya saja, untuk bisa mengakses jalan menuju Kota Ondong melalui dua jalur alternatif tersebut, dibutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan lewat Batuawang Kelurahan Bebali.