Harga Rica di Bolmut Tembus Rp60 Ribu Per Kg, Kemendagri Sebut Sulit Dikendalikan

Pj Bupati Bolmut Sirajudin Lasena Saat Memantua Harga Bahan Pokok di Pasar Boroko Beberapa Waktu Lalu. (dok Pemkab Bolmut)

BOLMUT, SULAWESION.COM- Harga cabai rawit (rica) di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) mengalami kenaikan pada minggu pertama Agustus 2024.

Data Disperindagkop Bolmut per 4 Agustus 2024 harga rica naik dari Rp50 ribu per Kg menjadi Rp60 ribu per Kg. Kenaikan disebabkan karena stok yang masuk sedikit dan pengambilan di distributor naik. Sehingga harga penjualan mengalami kenaikan harga.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, tomat juga mengalami kenaikan harga dari Rp10 ribu per Kg menjadi Rp12 ribu per Kg.

Disisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) agar masif melakukan gerakan menanam cabai.

Hal ini mengingat cabai terutama jenis rawit menjadi salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga pada minggu keempat Juli 2024 dan minggu pertama Agustus 2024.

Ini perlu diperhatikan meski inflasi secara nasional terkendali berada di angka 2,13 persen secara year on year pada Juli 2024.

“Kita selalu berusaha mengatasi cabai, kami ingatkan kembali karena baru beberapa daerah yang melaporkan menanam cabai, sementara masyarakatnya pemakan cabai berat,” ujar Tomsi saat mewakili Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin 5 Agustus 2024 dilansir dari laman Kemendagri kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Bolmut Sirajudin Lasena.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, meski inflasi relatif terkendali, kenaikan harga cabai masih sulit dikendalikan.

Padahal cabai seperti jenis cabai rawit sangat mudah ditanam. Dirinya meminta Pemda yang masih mengalami kenaikan cabai rawit agar mengoreksi langkah pengendalian.

“Kita bisa mengatasi yang lain, tapi cabai rawit masih belum bisa,” jelasnya.

Berdasarkan data yang dikantonginya per 5 Agustus 2024, Tomsi mengatakan, dari 514 kabupaten/kota baru 291 kabupaten/kota yang melakukan pencanangan gerakan menanam.

Angka itu juga tak berubah sejak 29 Juli 2024. “Artinya masih banyak kabupaten/kota yang tidak mencanangkan gerakan menanam, khususnya yang berkaitan tadi khususnya masalah cabai,” jelasnya.

Di Bolmut sendiri Pj Bupati Sirajudin Lasena telah mencanangkan program marijo bakobong. Bahkan belum lama ini bersama masyarakat desa Kopi, Kecamatan Bintauna melakukan penanaman serantak rica sebanyak 2000 bibit di lahan swadaya masyarakat, seluas kurang lebih 2 Hektar.

“Dengan adanya gerakan menanam serentak bibit cabai ini akan mengurangi dampak inflasi di Kabupaten Bolmut,”harapnya. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *