BOLMUT, SULAWESION.COM – Jumlah anak stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmug) mengalami kenaikan pada tahun ini.
Hal ini terkuak pada evaluasi intervensi spesifik stunting tahun 2024 bertempat di aula Bapelitbangda, Selasa 6 Agustus 2024 yang dilaksanakan oleh Dinas kesehatan (Dinkes) Bolmut.
Jika merujuk data Dinkes Bolmut per 28 Desember 2023, terdapat 83 anak terdampak stunting. Sementara itu pada evaluasi intervensi stunting hari ini ada 165 anak stunting di Kabupaten Bolmut.
Walau demikian sudah ada beberapa penanganan oleh dokter spesialis anak di RSUD Bolmut, bahkan telah ada balita yang dinyatakan pertumbuhan normal.
Asisten bidang administrasi umum Pemkab Bolmut Uteng Datunsolang mengatakan penurunan stunting merupakan progran prioritas nasional
“Upaya menurunkan angka stunting terus dilakukan melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif. intervensi spesifik merupakan kegiatan yang langsung mengatasi penyebab terjadinya stunting dan umumnya diberikan oleh sektor kesehatan seperti asuhan makanan, pencegahan infeksi, status gizi ibu hamil, penyakit menular dan kesehatan lingkungan,”ujarnya.
Sementara itu intervensi sensitif merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penyebab tidak langsung stunting yang umumnya berada diluar kewenangan kementrian kesehatan.
Menurutnya, pencegahan stunting saat ini perlu penerapan ABCDE. Dimana penting untuk dilakukan dalam pencegahan stunting yaitu.
A= aktifkan minum tambah darah
B= bumil teratur periksa kehamilan
C=cukupi kebutuhan protein hewani
D=datang rutin ke posyandu
E=ekslusif asi 6 bulan dan kelanjutannya
“Untuk bisa menjadi zero stunting perlu dukungan komitmen dalam penanganan stunting di kabupaten Bolmut,”jelasnya.
Lantas apa yang menjadi salah satu penyebab jumlah anak Stunting di Bolmut naik? Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Bolmut Yani Lasama mengatakan dengan adanya intervensi serentak belum lama ini sehingga seluruh balita dapat disasar.
“Sehingga dalam penanganannya by name by adress,” ujarnya.
Diketahui pada bulan Juni 2024 pemkab Bolmut menggelar aksi serentak secara nasional untuk cegah stunting termasuk yang masuk di SKI. Dengan sasaran balita, calon pengantin, ibu hamil dan juga faktor resiko lainnya yang dilaksanakan diseluruh desa dan kelurahan di Bolmut.
Kepala Dinas Kesehatan Bolmut, Ali Dumbela, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Meity Tombinawa menambahkan saat ini memang ada kenaikan.
“Walau begitu terpenting pencegahan dan penangananan tetap ada. Yang ditangani dan sudah normal juga ada. Sehingga ada prospek perbaikan,”katanya.
Diketahui upaya penurunan stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) terus dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya dengan pembuatan Peraturan Daerah (Perda) tentang penyelenggaraan percepatan penurunan stunting di Bolmut. Yang saat ini masih dalam pembahasan ranperda oleh DPRD Bolmut. Selanjutnya ada inovasi Molihuto.
Menariknya, jika kita melihat data stunting di Bolmut bagai dua sisi berbeda. Jika mengacu pada data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI angka stunting di Bolmut mencapai 27,8 persen.
Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2022 dengan data Survei Status Gizi Balita (SSGI) prevelansi stunting mencapai 21,9 persen. Maka ada kenaikan mencapai 5,9 persen.
Sementara itu jika mengacu pada aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) per 5 Februari 2024 angka stunting di Bolmut mencapai 1,69 persen atau 86 anak stunting. 86 anak stunting didapati dari 5.092 balita yang diukur oleh pemerintah Kabupaten Bolmut.
Walau demikian baik data SKI dan e-PPGBM tetap digunakan oleh Pemkab Bolmut dalam mengambil kebijakan menurunkan stunting di Bolmut. ***