UDK Menuju UBMR, Asripan Nani Harap Peningkatan IPM BMR

doa dipanjatkan sebelum melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung kampus UDK di Poyowa Besar | ist

KOTAMOBAGU, SULAWESION.COM – Setelah berdiri 35 tahun, perguruan tinggi tertua di Bolaang Mongondow Raya (BMR) Univesitas Dumoga Kotamobagu (UDK) akhirnya akan memiliki gedung sendiri.

Tonggak sejarah ini ditandai dengan peletakan batu pertama di Desa Poyowa Besar Satu, Kecamatan Kotamobagu Selatan, Selasa (6/8/2024).

Bacaan Lainnya

Peletakan batu pertama ini dipimpin oleh Penjabat Wali Kota Kotamobagu Asripan Nani sekaligus sebagai pembina Yayasan Pendidikan Kotamobagu Mandiri (YPKM).

Mengawali kegiatan, Ketua Panitia pembangunan kampus UDK Iwan Manoppo melaporkan perkembangan rencana pembangunan gedung kampus tersebut.

Selanjutnya, Asripan Nani dalam sambutannya menilai UDK sebagai simbol pendidikan di wilayah BMR. Selama 35 tahun berdiri, telah banyak melahirkan alumni yang berkontribusi diberbagai sektor.

Pada kesempatan itu juga, mantan Sekda Bolmut mengungkap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah BMR mendominasi pada posisi buncit.

Penyerahan sertifikat kepada Pendiri UDK Fuji Wara, Ketua YPTM Prof Umar Paputungan dan Rektor UDK

“Mohon maaf berapa ranking kita dari 15 kabupaten/kota? Tapi ini fakta dikeluarkan oleh resmi,” sindir Papa Fahmi sapaan mantan Asisten Pemprov Sulut itu.

Dari data yang dimaksudnya oleh Asripan Nani itu berdasarkan rilis BPS Sulut dari Tahun 2021 – 2023 menunjukan 4 kabupaten di BMR berada pada posisi terakhir dari 15 kabuapten/kota.

Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menujukan Boltim berada pada urutan ke 15, kemudian urutan ke 14 Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), kemudian Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) berada pada posisi 11, kemudian Kabupaten Bolmong Induk di posisi ke 10. Hanya Kota Kotamobagu berada posisi tengah yaitu urutan ke 6.

Ia berharap, dengan keberadaan UDK data yang disampaikannya tersebut menjadi solusi meningkatkan IPM di BMR.

“Proses ini adalah langkah awal untuk kita bersama-sama mensukseskan dunia pendidikan di BMR dalam rangka meningkatkan indeks pembangunan manusia di BMR serta mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi,” katanya.

Selanjutnya, sebagai kapasitasnya Pembina YPKM, Asripan Nani langsung melakukan lelang sumbangan semen kepada undangan yang hadir. Dari momen tersebut  terkumpul 3.475 sak semen.

Selanjutnya doa dipanjatkan oleh salah satu imam di Desa Poyowa Besar Satu sebelum dilakukan peletakan batu pertama oleh Pj Wali Kota Kotamobagu,  Kapolres Kotamobagu AKBP Irwan SIK, Kepala Kejari Kotamobagu Elwin Agustian Khahar, Kasdim 1303 Bolmong, Perwakilan Ketua PN Kotamobagu, perwakilan Bupati Bolmong dan Bupati Boltim.

Juga hadir menyaksikan kegiatan penting tersebut salah satu pendiri UDK Fuji Wara dan Ketua YPKM Prof Umar Paputungan.

Disela-sela kegiatan, Rektor UDK Muharto kepada wartawan mengungkap UDK akan mengalami perubahan nama menjadi Univesitas Bolaang Mongondow Raya (UBMR).

Rektor yang baru saja dilantik ini, menyampaikan harapannya dukungan dari seluruh elemen pemerintah dan masyarakat BMR terhadap kemajuan UDK.

“Ini adalah komitmen kami, untuk mendirikan mimpi dan visi masyarakat, agar memaksimalkan proses Tridharma perguruan tinggi di Kotamobagu. Insya Allah dengan begitu, niat kita membangun impian harapan yang baik selalu di permudahkan,” kata Muharto seraya mengajak masyarakat BMR memilih UDK tempat melanjutkan pendidikan.

Sekadar diketahui, UDK saat ini membuka program studi S1 Hukum Bisnis (S.H), Ilmu Lingkungan (S.Ling) Ilmu Perikanan (S.Pi), Kehutanan, Agroteknologi (S.P), dan Manajemen (S.E).

Selain Forkopimda,  hadir dalam kegiatan tersebut unsur OPD, para camat, sangadi/lurah se-Kotamobagu, civitas akademi UDK, perwakilan BUMN, tokoh agama, pimpinan OKP para alumni dan masyarakat setempat.  ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *