MAROS,SULAWESION.COM– Bisnis kuliner terus menjadi primadona masyarakat, terutama karena modal yang relatif kecil bisa mendatangkan keuntungan besar.
Di Kabupaten Maros, Sulawesi Selaran, salah satu usaha kuliner yang menarik perhatian adalah bisnis seafood bernama “Kepiting Rakyat Bupati”, yang kini semakin digemari khususnya di Maros.
Nama “Kepiting Rakyat Bupati” ini terinspirasi dari banyaknya pejabat daerah yang sering berkunjung ke tempat usaha tersebut. Pemiliknya, Nur Fadillah, berbagi cerita menarik tentang awal mula usahanya.
“Nama ini tercetus karena banyak anggota dewan yang sering makan di sini. Awalnya mereka hanya minta dibuatkan, tapi lama-lama saya pikir, kenapa tidak saya jual saja? Dari situ, anak bupati juga sempat memperhatikan usaha saya,” ungkap Nur Fadillah saat ditemui di rumahnya, Kamis (26/9/2024).
Nur Fadillah memilih kepiting sebagai menu utama usahanya karena bahan baku yang mudah didapatkan. Kepiting bakau yang ia olah berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan, seperti Bone, Pangkep, dan Takalar.
“Bahan baku kepiting ini gampang didapatkan, kebetulan juga rumah saya dekat dengan area penangkapan kepiting bakau dari beberapa daerah,” jelasnya.
Setiap hari, Nur Fadillah mampu mengolah hingga 15 kilogram kepiting bakau. Menu yang ditawarkan pun beragam, mulai dari kepiting hambur, kepiting bakar, hingga sup kepiting dan bubur kepiting. Harga setiap porsi bervariasi, mulai dari 35 ribu hingga 189 ribu, tergantung jumlah kepiting dalam menu.
“Sehari bisa menghabiskan 15 kilogram kepiting bakau, tergantung pesanan. Harga per porsi bervariasi, mulai dari 35 ribu hingga 189 ribu” tuturnya.
Bisnis ini menurutnya membawa keuntungan yang signifikan. Dalam sehari, omset yang dihasilkan mencapai 1,2 juta. Bahkan, dalam tiga bulan terakhir, omsetnya sudah menembus angka puluhan juta rupiah.
“Sehari bisa dapat sekitar Rp1,2 juta, dan bulan kemarin omset sudah mencapai Rp29 juta. Bulan ini sudah tembus Rp35 juta. Karyawan saya cuma dua orang,” ungkapnya bangga.
Kesuksesan bisnis “Kepiting Rakyat Bupati” menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan manajemen yang baik, usaha kuliner bisa berkembang pesat bahkan dengan modal sederhana.