Pemuda Muhammadiyah Ingatkan KPU Bitung Terkait Kerahasiaan Materi Debat Paslon

Sekretaris PD Pemuda Muhammadiyah, Arham Lakue. (Fto/Yaser)
Sekretaris PD Pemuda Muhammadiyah, Arham Lakue. (Fto/Yaser)

BITUNG, SULAWESION.COM – Sekretaris Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Bitung Arham Lakue ingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bitung untuk menjaga kerahasian materi debat pasangan calon (Paslon) tak bocor.

Kerahasiaan materi debat itu, kata Arham, agar masyarakat bisa pastikan asas pemilihan kepala daerah sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Yaitu, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Bacaan Lainnya

“Asas pemilu diatur dalam Undang-Undang No 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum dan UU No 7 Tahun 2017. Asas ini juga berlaku bagi pemilihan presiden 2024 dan pemilu legislatif serta pemilihan kepala daerah,” bebernya sekertaris Pemuda Muhammadiyah, Jumat (4/10/2024).

Ia juga berharap, KPU Bitung tegas menjalankan apa yang sudah diputuskan dalam rapat-rapat koordinasi dengan perwakilan pasangan calon.

“KPU Bitung harus berbenah. Rujukannya dengan kejadian waktu di kegiatan pencabutan nomor urut dan kampanye damai Paslon beberapa waktu lalu,” ucap Arham.

Sementara itu, Komisioner KPU Kota Bitung Wiwinda Hamisi memastikan materi debat calon Walikota dan Wakil Walikota Bitung tak bakal bocor.

Pasalnya, kata Wiwinda, peserta diskusi tidak berinteraksi dan tak bertanya langsung.

“Pertanyaan yang disajikan hanya pertanyaan pendapat masing-masing pasangan calon (Paslon),” tukasnya.

Diketahui debat pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bitung untuk Pilkada 2024 bakal dilaksanakan sebanyak tiga kali, dan yang pertama akan digelar KPU pada 6 Oktober 2024.

“Iya betul, tiga kali. Debat pertama dilaksanakan pada Hari Minggu ini, sedangkan yang kedua dan ketiga belum ditentukan,” ujar Ketua KPU Bitung Deslie Sumampouw saat dihubungi malam tadi.

Debat yang pertama akan dihelat di Grand Kawanua Convention Center Manado. Pusat konvensi ini terletak di Kelurahan Kairagi II, Kecamatan Mapanget, Kota Manado. Deslie pun membeber alasan dibalik pemilihan tempat tersebut.

“Ada beberapa pertimbangan yang jadi alasan. Yang utama adalah soal keamanan. Pilkada Bitung kali ini hanya diikuti dua pasangan calon, sehingga konstelasi politiknya dinamis dan cukup panas. Jadi untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang bisa terjadi, kita memilih tempat yang lebih representatif,” terangnya.

Terkait alasan di atas, KPU Bitung pun sudah menentukan jumlah pendukung pasangan calon yang bisa masuk di ruangan debat.

Menurut Deslie, sesuai kesepakatan petugas penghubung dua pasangan calon, masing-masing hanya diberi jatah 50 orang pendukung.

“Jadi yang bisa masuk ke dalam ruangan hanya 50 orang untuk setiap pasangan calon. Jumlah ini sudah disepakati bersama sehingga tidak ada masalah. Dan perlu disampaikan, pembatasan jumlah pendukung ini juga demi keamanan dan kelancaran pelaksanaan debat,” tandasnya.

Lebih lanjut, Deslie menyentil terkait teknis pelaksanaan debat. Dia bilang tidak ada pemisahan antara calon Walikota dan Wakil Walikota dalam debat kali ini. Artinya, pasangan calon akan tampil bersama-sama mengikuti agenda itu.

“Kalau lalu kan dipisah. Ada yang tampil hanya calon Walikotanya saja, kemudian cuma calon Wakil Walikotanya, dan ada yang bersama-sama. Tapi untuk tahun ini beda. Pasangan calon tampil bersama-sama tapi untuk sesi tanya jawab diatur antara calon Walikota dan calon Walikota, dan calon Wakil Walikota dan calon Wakil Walikota,” paparnya.

Untuk sesi debat, Deslie menyebut ada enam kali dalam setiap pelaksanaan. Enam sesi ini sudah mencakup penyampaian visi-misi, tanya-jawab dan closing statement. Khusus untuk tanya-jawab, ada pertanyaan yang berasal dari pasangan calon itu sendiri, dan ada juga yang berasal dari panelis.

“Jadi harapannya pasangan calon sudah bisa mempersiapkan diri menghadapi pelaksanaan debat ini,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *