MAMUJU, SULAWESION.COM – Soal Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Rektor Universitas Muhammadiyah Mamuju (UNIMAJU) pun akan bicara.
Menurut Rektor Unimaju, Dr. Muh. Tahir, kebijakan tersebut dianggapnya sebagai jalan terakhir yang terpaksa dilakukan.
Lanjutnya, aspek lain efek penyesuaian BBM ialah harga kebutuhan pokok ikut naik dan tidak terkendali.
“Ini membuat masyarakat kesulitan. Agar bahan kebutuhan pokok masyarakat tetap terjangkau, pemerintah perlu menekan harga dengan standar HET atau harga eceran tertinggi,” jelas Tahir, Minggu, (4/9/2022).
Ia berharap, masyarakat kampus dan kaum intelektual bisa kritis dan aspiratif dalam menyampaikan aspirasi masyarakat.
Dia pun mengingatkan agar tetap santun dan tidak anarkis dalam menyampaikan aspirasi.
Hal itu disampaikan Rektor setelah Pemerintah telah menyesuaikan harga BBM per 3 September 2022. Alasannya, subsidi BBM selama ini dianggap tidak tepat sasaran dan sangat membebani APBN.
Pemerintah pun akan memberi konpensasi kepada yang tidak mampu dengan bantuan langsung tunai.
Saldi | Guesman Laeta