BOLMUT,SULAWESION.COM- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) telah melaksanakan debat kedua sekaligus terakhir calon Bupati dan wakil Bupati Bolmut pada Pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024, Sabtu 16 November 2024.
Debat pamungkas digelar di gedung dharma wanita Kabupaten Bolmut yang berada dikawasan batu Pinagut pada pukul 13.00 WITA.
Debat ini mengambil tema kebijakan pembangunan yang akseleratif dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat serta memperkokoh NKRI.
Ada delapan sub tema dalam debat yang digelar hari ini. Yaitu pertama ekonomi, UMKM/IKM dan investasi. Kedua sumber daya alam, perikanan dan peternakan. Ketiga sinergitas pemerintah.
Selanjutnya keempat penegakan hukum. Kelima masyarakat adat dan kebudayaan, keenam reformasi birokrasi, tujuh pariwisata dan kedelapan teknologi digital.
Menariknya dalam debat hari ini saat segmen calon wakil Bupati persoalan bom ikan dibahas oleh para calon wakil Bupati.
Calon wakil Bupati nomor urut 4 Mohamad Abdul Rafiq Pangau mengatakan sepanjang pesisir pantai keluhan masyarakat yang mereka temui adalah masalah bom ikan.
“Bekerjasama, sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah untuk menghilangkan para tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab, khususnya pemboman ikan. Dan memberikan efek jera kepada mereka yang melakukan pemboman ikan,”ujarnya.
Hal yang sama disampaikan calon wakil Bupati Bolmut nomor urut 3 Mohammad Aditya Pontoh persoalan bom ikan sudah sering terjadi dan sudah banyak laporan dari masyarakat yang masuk.
“Jadi kalau kami terpilih. Kami akan meningkatkan persoalan pengawasan di laut Kabupaten Bolmut. Terutama di wilayah perbatasan daerah. Selanjutanya kerjasama dengan pemerintah tetangga. Dalam hal ini kita bisa melihat orang dari mana yang melakukan pemboman ikan,”katanya.
Sementara itu calon wakil Bupati nomor urut 2 Aktrida Datunsolang menambahkan aktivitas bom ikan merusak biota laut. Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah kerjasama dengan Aparat Penegak Hukum (APH). Dalam penegakan aturan terhadap pengeboman ikan.
“Kemudian memberikan insentif bagi penyuluh tenaga perikanan. Biar mereka juga bisa berkolaborasi dalam bersama-sama menjaga keamanan di laut dalam hal pengeboman ikan,”ujarnya.
Calon wakil Bupati nomor urut 1 Ramses Rizal Sondakh mengatakan tentu persoalan bom ikan ini akan menjadi prioritas utama bagi paslon nomor urut 1.
“Memang ini masalah klasik. Persoalan pengawasan dan anggaran itu harus. Sehingga bagaimana pemerintah daerah bisa bersinergi dan memberikan anggaran yang notabene untuk kepentingan masyarakat,”ungkapnya.
Sebelumnya kepala dinas kelautan dan perikanan Bolmut Irawati Ratusmanga mengaku bom ikan di wilayah Bolmut semakin marak. Hal ini disampaikannya saat ditemui diruang kerjanya.
“Masalah bom ikan di Bolmut sudah beberapa kali disampaikan dalam pertemuan baik di daerah dan Provinsi,”ujarnya.
Pihaknya mengaku rata-rata keluhan nelayan di Bolmut adalah bom ikan. Salah satunya di wilayah pulau Bongkil, karangya sudah rusak hampir mirip dengan lapangan bola.
“Bahkan hampir siang malam aktivitas bom ikan terjadi di laut Bolmut,”ungkapnya.
Menurut Ratusmanga, dalam memberantas pelaku bom ikan tentu butuh kolaborasi dengan provinsi. Pasalnya fungsi pengawasan sudah tidak melekat lagi di dinasnya. Akan tetapi ia terus menyuarakan masalah ini dalam pertemuan dengan pihak-pihak terkait.
“Apalagi Bolmut ini terletak di perbatasan dengan Gorontalo,”kata Ratusmanga.