SITARO,SULAWESION.COM– Belum lama ini Penjabat Bupati Sitaro, Joi Oroh menghadiri puncak peringatan Hari Hak Asasi Manusia ( HAM ) Sedunia ke-76 yang diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Kegiatan tersebut mengambil tema “Harmoni Dalam Keberagaman Menuju Indonesia Emas 2045”, sejalan dengan visi membangun bangsa yang menjunjung tinggi keberagaman dan hak asasi manusia.
Momentum ini juga memperingati 76 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) yang diterima oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 10 Desember 1948.
Terkait peringatan Hari HAM tersebut, Pj Bupati Sitaro, Joi Oroh, mengapresiasi langkah-langkah pemerintah dan daerah dalam memajukan HAM.
Bahkan pemerintah daerah, lanjut Oroh, bakal mendukung penuh beragam program pemerintah pusat, khususnya terkait membangun keberagaman menuju Indonesia Emas.
“Kami akan terus mendukung program yang fokus pada penghormatan hak asasi manusia, menjaga toleransi, dan meningkatkan indikator yang mendukung upaya ini,” kata Oroh.
Peringatan Hari HAM Sedunia ke-76 ini menjadi pengingat bagi seluruh elemen bangsa, baik pemerintah, sipil, maupun pelaku usaha, untuk terus memperkuat kolaborasi dalam menciptakan peradaban yang menghormati hak-hak setiap manusia.
Acara tersebut menampilkan sejumlah tokoh penting, antara lain Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, Menteri HAM Natalius Pigai, serta Wakil Menteri HAM Mugiyanto. Selain itu, hadir pula Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.
Dalam sambutannya, Menteri HAM Natalius Pigai menekankan bahwa penghormatan terhadap HAM merupakan tanggung jawab fundamental pemerintah Indonesia.
“Pembangunan hukum hingga 2045 diarahkan pada terwujudnya supremasi hukum yang adil, pasti, dan bermanfaat, yang berlandaskan HAM,” kata MenHAM.
Tercatat sebanyak 10 daerah menerima penghargaan sebagai daerah peduli HAM antara lain DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten.
Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menyebut Hari HAM Sedunia sebagai tonggak global penting dalam sejarah modern.
“Hari ini menjadi pengingat akan prinsip universal bahwa setiap individu, tanpa memandang perbedaan ras, agama, atau status sosial, memiliki hak yang harus dihormati,” ujar Yusril.
Ia juga menyoroti pentingnya tema “Harmoni Dalam Keberagaman” sebagai refleksi dari kekayaan keberagaman Indonesia yang harus terus dijaga untuk mencapai Indonesia Emas 2045.