MAROS,SULAWESION.COM- Pemerintah Kabupaten Maros, bekerja sama dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina, resmi menyalurkan bantuan 250 unit mesin pompa air berbahan bakar gas (BBG) kepada para petani di Kabupaten Maros.
Program ini merupakan bagian dari upaya konversi energi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), yang bertujuan untuk mendukung efisiensi energi, mengurangi polusi, dan melestarikan lingkungan.
Penyerahan bantuan pompa air ini dilaksanakan di Kantor Dinas Pertanian Maros, di Kecamatan Turikale, pada Rabu pagi,(04/12/24).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Anggota DPR RI komisi VII, Andi Yuliani Paris, dihadiri Bupati Maros Chaidir Syam, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Maros Muhammad Fadli, serta sejumlah perwakilan petani penerima bantuan.
Secara simbolis, Bupati Maros Chaidir Syam menyerahkan mesin pompa kepada beberapa petani yang hadir.
Dalam sambutannya, Chaidir Syam menjelaskan bahwa bantuan mesin pompa berbahan bakar gas ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mendukung petani, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Melalui program ini, kita berusaha mengurangi ketergantungan terhadap Bahan Bakar Minyak yang selama ini banyak digunakan untuk mesin pompa, yang tentu saja dapat mencemari lingkungan. Dengan menggunakan BBG, kita harap tidak hanya lebih ramah lingkungan, tapi juga lebih efisien dan terjangkau bagi petani,” ujarnya.
Selain menyerahkan bantuan pompa air, pemerintah juga memberikan bimbingan teknis kepada para petani yang menjadi penerima manfaat.
Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan para petani dapat memanfaatkan teknologi baru tersebut dengan baik dan menerapkannya langsung di sawah atau kebun mereka.
Dengan demikian, para petani tidak hanya menerima alat baru, tetapi juga pengetahuan yang akan mempermudah mereka dalam mengelola irigasi pertanian secara lebih efisien.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Maros, Muhammad Fadli, menjelaskan bahwa bantuan ini ditujukan kepada petani yang memenuhi kriteria tertentu, yaitu petani yang kurang mampu.
“Untuk mendapatkan bantuan ini, petani harus terdaftar di aplikasi Simultan yang menunjukkan bahwa mereka benar-benar petani, dan kemudian melalui proses verifikasi oleh penyuluh pertanian. Sebagai tambahan, pompa lama yang digunakan akan diganti dengan pompa baru berbahan bakar gas,” katanya.
Penyaluran bantuan pompa air berbahan bakar gas ini mencakup 13 kecamatan di wilayah Kabupaten Maros.
Dengan bantuan ini, diharapkan para petani di daerah tersebut dapat lebih mudah mengakses teknologi irigasi yang lebih ramah lingkungan, sekaligus mengurangi biaya operasional dan meningkatkan hasil pertanian mereka.
Bantuan ini juga merupakan bagian dari program pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani, serta mengurangi dampak negatif penggunaan BBM terhadap lingkungan.
Diharapkan, melalui langkah ini, Kabupaten Maros dapat menjadi contoh dalam pemanfaatan energi terbarukan untuk sektor pertanian, yang juga sejalan dengan tujuan nasional dalam mengurangi emisi karbon.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Maros semakin berkembang, petani semakin sejahtera, dan lingkungan tetap terjaga.
Pemerintah Kabupaten Maros berkomitmen untuk terus mendukung dan memperhatikan kebutuhan petani, sehingga mereka bisa mengelola usaha pertaniannya secara lebih efisien dan berkelanjutan.(*)