MAROS,SULAWESION.COM- Bupati Maros, Chaidir Syam, melakukan pemantauan di beberapa titik banjir pada Selasa, 11 Februari 2025.
Diantaranya, ia mengunjungi titik antata lain, Buttatoa Selatan dan Jembatan Sungai Maros untuk melihat langsung kondisi warga terdampak.
Dalam kunjungannya, Chaidir menyusuri rumah-rumah warga dan berinteraksi dengan mereka.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada delapan kecamatan di Maros yang terendam banjir.
“Kami sudah mengirimkan semua tim untuk memantau di tiap kecamatan,” ujar Chaidir.
Pemerintah Kabupaten (pemkab) Maros telah mengirimkan tim ke setiap kecamatan guna memantau situasi serta memberikan bantuan yang dibutuhkan. Selain itu, pos siaga telah didirikan di kantor-kantor desa untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut.
“Pos siaga juga telah dibuka di kantor BPBD Maros. Data mengenai daerah yang terisolasi akan dikumpulkan untuk menentukan langkah selanjutnya, termasuk pemberian bantuan,” tambahnya.
Saat ini, ketinggian air di beberapa wilayah yang terendam mencapai 1 hingga 2 meter. Meski demikian, belum ada warga yang dievakuasi. Namun, Chaidir mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai agar lebih waspada dan siap siaga menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem.
Berdasarkan laporan BMKG, cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung hingga 16 Februari 2025 mendatang dengan potensi air pasang pada sore hingga malam hari.
“Semua pihak harus mengantisipasi dengan baik. Semua posko siaga akan beroperasi 24 jam,” tegas Chaidir.
Meskipun dapur umum belum dibuka karena banjir baru terjadi, pemerintah terus memantau situasi dan siap mendirikan dapur umum jika diperlukan.(*)