BOLTIM,SULAWESION.COM- Gempa bumi mengguncang Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara Rabu 26 Februari 2025, sekitar pukul 06.55 WITA dengan 6.0 dan kedalaman 10 km.
BMKG melaporkan Hingga Kamis 27 Februari 2025 pukul 17.00 WITA telah terjadi 67 kali gempa susulan dengan magnitudo 3,2 hingga 4,9.
Pada gempa susulan tersebut terdapat 12 kejadian gempa dirasakan. Dan 55 gempa yang tidak dirasakan.
Gempa ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas Subduksi Sangihe dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika ManadoTony Agus Wijaya mengatakan gempa susulan masih mungkin terjadi. Hal ini merupakan fenomena yang normal.
“Dimana setelah gempa utama, biasanya terjadi rentetan gempa susulan sebagai proses alami pelepasan energi tektonik dan proses aktivitas kerak bumi,”ujarnya.
Lebih jauh lagi, gempa ini berdampak dominan di wilayah terdekat, termasuk Boltim dan Minahasa Selatan, dengan skala intensitas mencapai IV MMI, yang dirasakan oleh banyak orang dalam rumah.
Laporan informasi dari tim BPBD Boltim menyebutkan adanya kerusakan pada 11 rumah warga serta 35 warga yang terdampak akibat kejadian ini. Namun, sejauh ini belum ada laporan korban jiwa.
“Masyarakat harap tenang, beraktifitas seperti Biasa, tetapi tetap waspada dan selalu mengikuti info dari BMKG melalui media sosial dan Aplikasi Info BMKG,”imbau Kepala BMKG Stasiun Geofisika Manado.
Gempa utama sebelumnya juga turut dirasakan warga Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) pada Rabu 26 Februari 2025 kemarin. Bahkan tidak sedikit pengguna media sosial di Bolmut membagikan bagaimana guncangan gempa tersebut dirasakan.