MAROS,SULAWESION.COM— Pengupasan aspal disepanjang Jalan Poros Trans Sulawesi dari arah Makassar menuju Kabupaten Maros menuai protes.
Pasalnya, pengupasan aspal tersebut kerap menelan korban yang cukup banyak baik pengendara yang terjatuh karena material aspal, hingga tewas terlindas kendaraan lain.
Salah seorang pengendara sepeda motor Anwar Sanusi (67) yang melintas pada Senin malam, (19/9/2022) tewas setelah terlindas truk akibat menghindari jalan berlubang yang telah dikupas.
Anwar yang mengendarai sepeda motor bernomor polisi DD 6281 XA melaju dari arah Makassar menuju Maros dan kehilangan kendali setelah menginjak aspal yang terkupas. Korban terjatuh ke kiri dan terlindas truk yang melintas dari belakang.
Hal ini pun menuai sorotan dari keluarga dan pengendara jalan. Sebab mereka menilai pengupasan yang dilakukan disepanjang Jalan Trans Sulawesi ini sangat membahayakan.
Meski banyak ditemui disepanjang Jalan Poros Makassar – Maros namun tak satupun papan bicara atau rambu yang dipasang oleh pihak pekerja jalan. Sehingga bagi pengendara yang baru melintas di jalan itu tentu tidak mengetahui kondisinya seperti apa dan bisa membahayakan mereka. Apalagi jalan menjadi tidak rata setelah adanya pengerukan atau pengupasan aspal.
“Harusnya ini menjadi perhatian khusus pemerintah. Soalnya ini kan sangat berbahaya bagi pengendara, khususnya roda dua. Jangan sampai korban terus berjatuhan barulah sibuk melakukan perbaikan,” ungkap salah satu keluarga Korban, Tajuddin.
Dia pun meminta agar pemerintah harusnya bertanggung jawab atas adanya korban.
“Ya kalau belum mau di tambal jangan di gali karena sama saja mau mencelakakan orang,” tegasnya.
Pengendara lainnya, Pratama Sadli juga mengeluhkan pengupasan jalan yang membahayakan bagi pengendara lain.
“Sebagai warga Maros yang sering melintas disekitar pengupasan jalan ini memang sangat menganggu dan berbahaya sekali, apa lagi kemarin sudah ada korban yang meninggal dunia karena terlindas. Ini bukan cuman sekali, pernah juga terjadi ditahun kemarin banyak korban, dan rata-rata pengendara motor yang jatuh. Entah dia menghindari jalan itu atau karena kendaraannya tertubruk sampai jatuh. Syukur-syukur tidak ada kendaraan dari belakang,” keluhnya.
Dia menghimbau juga kepada pihak yang bertanggung jawab terhadap pengerjaan jalan itu untuk memasang rambu-rambu disetiap pengupasan aspal.
“Alangkah baiknya kalau pihak Balai Jalan memasang rambu peringatan bagi pengendara untuk berhati-hati melintasi jalan yang diperbaiki, atau tidak menghimbau lewat sosial media, biar pengendara juga tahu kalau jalanan saya dang dikerja,” tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Sulsel, Malik mengakui jika memang ada perbaikan jalan rusak.
“Kemarin ada perbaikan, jalan yang rusak dibuka. Kita sudah instruksikam kepada penyedianya untuk semua titik titik jalan yang diperbaiki dipasangi rambu. Terutama malam hari,” katanya.
Dia juga mengimbau kepada pihak kontraktor untuk melakukan penutupan jalan yanng sudah dibuka.
“Secepatnya akan kita tutup dan sudah saya imbau pasang rambu-rambu. Dan saya imbau untuk tidak menggali dulu sebelum ditutup yang sudah dibuka karena membahayakan pengguna jalan,” sebutnya.
Adapun panjang ruas jalan yang dibenahi kata dia itu bervariasi. Ada yang sepanjang 5 meter, 10 meter dan 15 meter. (*)
Indra Sadli