Tekan Angka Stunting, Pemkab Bombana Terus Dorong program Orang Tua Asuh dan Posyandu Rutin

Bupati Bombana serahkan bantuan sosial penanganan stunting di Lantari Jaya, dorong posyandu rutin dan peran aktif pemerintah desa.

BOMBANA, SULAWESION.COM – Pemerintah Kabupaten Bombana melaksanakan penyerahan Bantuan Sosial Penanganan Stunting Tahun Anggaran 2025, Selasa 1 Juli 2025 di halaman Kantor Camat Lantari Jaya.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bupati Bombana Burhanuddin bersama Ketua TP PKK Fatmawati Kasim Marewa sebagai bentuk komitmen terhadap percepatan penanganan stunting.

Bacaan Lainnya

Penyerahan bantuan sosial ini merupakan bagian dari program strategis “Bapak Bunda Asuh Anak Stunting” yang melibatkan seluruh kepala perangkat daerah dan kepala desa sebagai orang tua asuh anak-anak berpotensi stunting.

Dalam sambutannya, Bupati Burhanuddin menyampaikan bahwa saat dirinya pertama menjabat sebagai Pj. Bupati, angka stunting di Bombana melebihi 30 persen.

Ia menegaskan pentingnya penanganan yang bukan hanya bersifat insidental, tetapi berkelanjutan.

“Program ini kita buat secara berkala. Bukan hanya bagi anak-anak yang sudah mengalami stunting, tapi juga menyasar ibu hamil agar asupan gizi terpenuhi sejak awal kehamilan,” ujar Burhanuddin.

Ia juga meminta kerja aktif seluruh unsur pemerintah desa dalam mendeteksi dan melaporkan anak dengan indikasi stunting agar segera mendapat penanganan.

“Jika kepala desa tidak mampu menangani, sampaikan ke camat. Jika camat tidak bisa, sampaikan ke bupati,” tambahnya.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Camat Lantari Jaya, Camat Matausu, Camat Rarowatu, Camat Rarowatu Utara, para kepala desa dari empat kecamatan, serta para pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bombana, Mappatang menjelaskan bantuan sosial ini menyasar anak-anak yang terindikasi atau berisiko mengalami stunting di empat kecamatan tersebut.

“Sasarannya jelas, yakni anak-anak dari Kecamatan Rarowatu, Matausu, Rarowatu Utara, dan Lantari Jaya. Harapan kami, kegiatan ini dapat mendorong percepatan penanganan stunting hingga anak-anak terbebas dari zona risiko,” ujarnya.

Beberapa hari setelah kegiatan, awak media mengonfirmasi tindak lanjut program di tingkat desa. Kepala Desa Watu-Watu, Kecamatan Lantari Jaya, Nasrin, menyatakan dukungan penuh terhadap program nasional ini.

“Di Desa Watu-Watu, setiap tanggal 12 kami adakan Posyandu. Semua kader aktif menghubungi warga yang memiliki bayi untuk hadir. Meski belum ada kasus stunting, kami tetap jalankan program ini sebagai langkah pencegahan,” ungkap Nasrin saat ditemui di kantornya, Selasa 8 Juli 2025.

Ia menegaskan pemerintah desa bertindak proaktif dan siap mengambil alih penanganan awal jika ditemukan gejala stunting.

Program penanganan stunting di Bombana menunjukkan arah yang jelas dan kolaboratif, dari pemerintah kabupaten hingga desa.

Upaya sistematis ini tidak hanya memberi bantuan jangka pendek, tetapi juga membangun kesadaran jangka panjang demi terciptanya generasi sehat dan cerdas menyongsong 2045.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan