BLORA, SULAWESION.COM – Komandan Kodim 0721/Blora, Letkol Inf Agung Cahyono, S.Sos., M.Han., memberikan pembekalan dan motivasi kepada 108 lulusan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch 3 asal Kabupaten Blora, dalam sebuah pertemuan khusus di Aula Makodim, Jl. Pemuda No.44 Blora, Selasa (15/7/2025).
Kegiatan tersebut menjadi bagian penting dari proses transisi para lulusan menuju peran strategis mereka dalam mendukung program nasional perbaikan gizi dan ketahanan pangan. Dandim menegaskan bahwa para lulusan SPPI bukan sekadar tenaga teknis, melainkan calon pemimpin yang akan berada di garda terdepan dalam mengelola dapur program SPPI di berbagai wilayah.
“Kami menerima mereka sebagai bagian dari kekuatan pembangunan. Mereka adalah putra-putri terbaik Blora yang akan terjun langsung ke masyarakat. Integritas, tanggung jawab, dan kemampuan manajerial harus mereka miliki sejak hari ini,” tegas Letkol Agung Cahyono.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasdim Mayor Inf Bani, Pasiter Kapten Inf Maningsun, serta Koordinator Wilayah SPPG Blora, Artika Diannita, M.Pd., M.Han. Para perwira Kodim memberikan arahan teknis dan motivasi, menekankan pentingnya kesiapan para lulusan dalam menjalani fase magang sebelum resmi bertugas di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN).
Letkol Agung menyampaikan bahwa program ini merupakan upaya kolaboratif lintas sektor untuk mempercepat penanganan persoalan gizi, khususnya di daerah-daerah yang masih rentan terhadap stunting dan krisis pangan mikro.
“Kami ingin mereka belajar langsung melalui magang, menyentuh langsung kehidupan masyarakat, dan tidak hanya menjadi operator teknis tetapi menjadi agen perubahan di lapangan,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Wilayah SPPG Kabupaten Blora, Artika Diannita, menyatakan bahwa 108 lulusan tersebut telah melewati berbagai tahapan seleksi dan pelatihan intensif. Ia berharap mereka dapat menjadi pelopor dalam menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dapur gizi dan membawa semangat pelayanan ke tengah masyarakat.
“Ke depan, mereka akan menjadi tulang punggung implementasi program SPPI. Harapan kami, mereka mampu bekerja sesuai standar, namun tetap humanis dan adaptif terhadap kondisi di lapangan,” ujar Artika.
Program SPPI sendiri merupakan bagian dari strategi nasional peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui intervensi gizi terpadu. Dengan melibatkan unsur TNI, pemerintah daerah, dan lembaga teknis seperti BGN, SPPI diharapkan mampu mendorong percepatan pembangunan kesehatan masyarakat, khususnya di daerah terpencil.
Pertemuan ini menjadi simbol awal dari sinergi antara militer, sektor pendidikan, dan penggerak sosial dalam membangun masyarakat Blora yang lebih sehat, tangguh, dan mandiri secara pangan.







