Petani Padi Sawah di Bintauna, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Situasi padi sawah Yang Ada di wilayah desa Kopi-Bintauna Pantai. (Dok kiriman petani)

BOLMUT,SULAWESION.COM- Petani padi sawah di Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) mengalami beragam masalah terkait padi sawah mereka.

Ibarat peribahasa “Sudah jatuh, tertimpa tangga” hal ini kemungkinan dirasakan oleh para petani yang ada di Kecamatan Bintauna.

Bacaan Lainnya

Bagaimana tidak, pasalnya mereka kini diperhadapkan dengan situasi tidak ada aliran air di sawah mereka. Yang menurut kabar karena ada pekerjaan irigasi jalur kanan Bintauna.

Disaat yang bersamaan Kabupaten Bolmut saat ini sudah memasuki musim kemarau. Yang sebelumnya mereka berharap padi sawah mereka terkena air hujan.

Kini tanah sawah mereka mulai retak akibat tak mendapatkan pasokan air. Laporan dinas pertanian Kabupaten Bolmut sekitar 22 Hektar (Ha) terancam gagal panen akibat tidak ada pengairan.

Masalah lain, serangan hama tikus menyerang sawah mereka. Laporan dari dinas pertanian setidaknya ada sekitar 10 Hektar lahan pertanian padi sawah diserang hama tikus.

Menurut salah satu petani, ia mendapat kabar akan ada pihak terkait sedang mencari solusi dengan menyewa Alkon mengambil air di danau kecil sekitaran perkebunan yang ada di desa Kopi Bintauna. Selanjutnya dialirkan ke saluran irigasi kanan arah perkebunan Kecamatan Bintauna.

Sebelumnya, salah satu petani yang ada di wilayah Kecamatan Bintauna, menurutnya sampai saat ini belum ada kepastian kapan air irigasi mengalir. akibat adanya pekerjaan irigasi jalur kanan Bintauna.

“Kami berharap ada kesempatan air mengalir meskipun hanya satu-dua Minggu sudah cukup untuk membasahi sawah yang ebanyakan padinya mulai keluar bunganya,”harap salah satu petani.

Ia menambahkan hampir dua bulan ini petani mengharapkan air hujan.

“Tetapi oleh kondisi panas sudah beberapa hari ini petani mulai galau. Karena banyak tanah sawah mulai retak-retak,”ungkapnya.

Dirinya berharap ada kebijakan khusus dari pihak terkait termasuk kontraktor untuk menyuplai air ke sawah demi menyelamatkan tanaman padi.

Kepala Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluh Dinas Pertanian Bolmut Syarifuddin saat dihubungi menyampaikan memang saat ini ada pekerjaan irigasi di wilayah Bintauna. Dari Balai Wilayah Sungai (BWS).

Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Bolmut Rudini Masuara. Saat ditanya mengenai pekerjaan irigasi di Bintauna oleh BWS.

Sebelumnya, Kepala BWS Sulawesi I, Sugeng Harianto menekankan dan meminta agar kegiatan rehab jaringan irigasi tidak mengganggu suplai air pada musim tanam dengan mencari sumber-sumber air lain untuk memastikan suplai air irigasi tidak terkendala.

Terpisah, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Sulawesi Utara (Sulut) Muhammad Candra Buana mengatakan saat ini Bolmut sudah memasuki musim kemarau.

“Wilayah Pinogaluman sudah ada titik yang mengalami 20 Hari Tanpa Hujan (HTH),”ujarnya, Jumat 25 Juli 2025.

Dirinya menambahkan untuk secara umum di Sulut sudah mengalami tujuh harian tanpa hujan.

“Dan memang merata satu Sulut,”kata Candra.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan