PT Vale Fasilitasi Uji Kompetensi Wartawan sebagai Solusi Tantangan Ekosistem Media Indonesia

Uji Kompetensi Wartawan yang dilaksanakan oleh PT Vale Indonesia di Hotel Hyatt Makassar, Kamis (31/7/2025).

MAKASSAR,SULAWESION.COM– Di tengah dinamika media nasional yang semakin kompleks, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), anggota MIND ID Group, mengambil langkah nyata untuk memperkuat fondasi jurnalisme yang independen dan bertanggung jawab melalui fasilitasi Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) dan tata kelola yang transparan.

Setidaknya ada 30 jurnalis dari berbagai daerah ikut dalam UKW yang diselenggarakan di Hotel Hyatt Place Makassar mulai dari tanggal 31 Juli hingga 2 Agustus nanti.

Bacaan Lainnya

Head of Corporate Communications PT Vale Indonesia, Vanda Kusumaningrum dalam sambutanyannya mengatakan, ditengah kondisi ini, peningkatan kapasitas jurnalis menjadi kebutuhan mendesak yang tak terpisahkan dari upaya memperkuat demokrasi informasi.

“Kolaborasi PT Vale dalam penyelenggaraan UKW ini dilakukan bersama Dewan Pers dan Lembaga Uji Bisnis Indonesia, dengan melibatkan 30 jurnalis dari Makassar dan Luwu Raya yang mengikuti proses sertifikasi selama tiga hari pada 31 Juli–2 Agustus 2025,” katanya, Kamis (31/7/2025).

Para peserta nantinya akan diuji dalam aspek etik, teknik peliputan, dan akurasi penulisan berbasis kepentingan publik, mencakup jenjang muda, madya, dan utama.

Para jurnalis yang terlibat aktif meliput isu-isu pembangunan, lingkungan, transformasi industri, hingga transisi energi di wilayah operasi PT Vale seperti Luwu Timur, Morowali, dan Pomalaa.

“Melalui peningkatan kapasitas ini, mereka diharapkan dapat menjalankan peran sebagai penghubung antara industri, masyarakat, dan kebijakan, sekaligus meningkatkan literasi publik,” harapnya.

Selain itu ia juga menyebut, ditengah sorotan terhadap sektor pertambangan dan menurunnya kualitas jurnalisme akibat tekanan struktural.

“Kami percaya bahwa solusi yang dibutuhkan bukan sekadar hubungan baik dengan media, tetapi membangun fondasi yang memperkuat media itu sendiri, karena kompetensi jurnalis adalah pondasi dari transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan sosial” ujarnya.

Hingga saat ini PT Vale telah memfasilitasi lima sesi UKW sejak 2022 di tiga provinsi utama wilayah operasinya  dengan total 111 jurnalis yang telah dijangkau dan sebagian besar dinyatakan kompeten oleh Dewan Pers.

“Adapun rinciannya sebagai berikut, Kota Makassar pada tahun 2022 sebanyak 21 wartawan, Kota Kendari 2022 ada 20 wartawan, Sorowako pada tahun 2023 ada 19 wartawan, Kota Palu 2024 ada 21 wartawan dan untuk di tahun 2025 ada Makassar dan Luwu Raya sebanyak 30 wartawan,” tambahnya.

Langkah ini menandai investasi sosial jangka panjang PT Vale dalam memperkuat kapasitas jurnalisme, terutama di wilayah timur Indonesia, di mana peran media sangat strategis dalam mengawal narasi pembangunan, transformasi industri, dan keberlanjutan lingkungan.

“Kami tidak hanya melihat media sebagai saluran komunikasi, kami melihat media sebagai mitra strategis dalam memastikan pembangunan yang inklusif dan dapat dipertanggungjawabkan. Inisiatif ini adalah investasi jangka panjang dalam ekosistem demokrasi yang sehat.” katanya.

Lebih lanjut, Vanda menyampaikan, kegiatan ini lebih dari sekadar program CSR, fasilitasi UKW yang merupakan bagian dari kerangka ESG yang dijalankan PT Vale secara menyeluruh. Dalam pilar Governance, ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keterbukaan informasi dan tata kelola yang transparan. Sedangkan dalam pilar Social, ini adalah upaya konkret dalam memperkuat kapasitas sosial masyarakat melalui media yang andal.

“ESG bagi kami bukan hanya tentang karbon, energi, atau pelaporan, ini tentang manusia dan relasi sosial yang dibentuk melalui narasi yang adil dan terpercaya. Maka memperkuat jurnalis adalah bagian dari memperkuat masa depan,” tutup Vanda.

Selain itu kata Vanda, kedepan, PT Vale akan terus mendukung penguatan kapasitas jurnalis melalui UKW berkelanjutan, pelatihan tematik ESG, hingga kerja sama strategis dengan komunitas pers lokal dan nasional, sebagai bagian dari visinya untuk mewujudkan pertambangan yang berkelanjutan dan diterima oleh masyarakat.

Sementara itu, Ketua Komisi Hukum dan Perundang-Undangan Dewan Pers, Abdul Manan,  menyampaikan apresiasinya.

“Kami menyambut baik kerja sama antara PT Vale dan Lembaga Uji Bisnis Indonesia. Ini adalah bukti konkret bagaimana dunia industri dapat ikut menjaga kualitas demokrasi dengan meningkatkan kapasitas pers,” ujarnya.

Menurutnya, UKW merupakan kegiatan penting bagi Dewan Pers karena profesi wartawan yang sangat terbuka dan memudahkan siapa saja. Hal ini menjadi tantangan karena berpengaruh pada pemahaman dan kemampuan wartawan yang tidak standar.

Ia juga menyoroti dalam beberapa tahun terakhir, ekosistem media di Indonesia menghadapi tekanan yang signifikan, mulai dari rendahnya kesejahteraan jurnalis daerah, minimnya pelatihan etik dan kompetensi, hingga meningkatnya disinformasi digital yang mengikis kepercayaan publik.

“Data AJI menunjukkan lebih dari 60% jurnalis belum tersertifikasi, sementara laporan Dewan Pers 2024 mencatat penurunan indeks kebebasan pers nasional,” bebernya.

Selain itu, terjadi banyak kasus kekerasan terhadap jurnalis yang meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 41 kasus di 2021, 61 kasus di 2022, hingga 87 kasus di 2023 dengan jenis kekerasan yang mendominasi berupa kekerasan fisik, terror dan intimidasi, ancaman, hingga pelarangan liputan.

“Ekosistem kita less regulated sehingga menjadi wartawan sangat mudah karena membuat media juga sangat mudah. Ini menjadi tantangan,” ungkap Abdul, di sela-sela sambutan pada pembukaan UKW, di Makassar.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan