MAROS,SULAWESION.COM– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros terus memperluas fokus pembangunannya. Tidak hanya konsisten menangani persoalan stunting, Pemkab Maros juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan dalam sejumlah program strategis lainnya.
Dukungan tersebut mencakup anggaran sebesar Rp8 miliar yang dialokasikan untuk pembebasan lahan proyek perluasan jembatan di kawasan Pasar Sentral Maros. Rencana tersebut merupakan langkah penting untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di jalan poros Maros – Pangkep.
“Termasuk pembebasan lahan jembatan di Pasar Sentral Maros. Jembatan yang berada di dekat pasar akan diperluas menjadi jembatan kembar. Untuk itu, Pemprov menyiapkan anggaran sekitar Rp8 miliar untuk pembebasan lahan, khususnya di area seperti depan warung Coto Dili dan sekitarnya,” ungkap Bupati Maros, AS Chaidir Syam, saat diwawancarai Selasa, (5/8/2025).
Menurutnya, jembatan tersebut selama ini menjadi titik rawan kemacetan karena terdapat penyempitan jalan. Perluasan jembatan diharapkan dapat melancarkan arus lalu lintas dan mendukung aktivitas ekonomi warga sekitar.
Selain proyek jembatan, perhatian Pemprov Sulsel juga diarahkan pada revitalisasi infrastruktur olahraga. Salah satunya yakni perbaikan Lapangan Gollae yang terletak di Desa Alatengngae, Kecamatan Bantimurung. Lapangan ini menjadi pusat kegiatan olahraga masyarakat, namun kerap tergenang banjir saat musim hujan.
“Gubernur juga memberikan bantuan antara Rp2 miliar hingga Rp2,5 miliar untuk perbaikan Lapangan Gollae, yang setiap tahunnya menjadi pusat turnamen sepak bola Karang Taruna, karena kondisi lapangan kalau musim hujan sering banjir, makanyanya gubernur memberi perhatian dilokasi tersebut,” jelas Chaidir.
Tak hanya itu, Pemprov juga memberikan perhatian pada sektor ekonomi masyarakat. Melalui program pembinaan khusus bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
“Ini juga diharapkan geliat ekonomi masyarakat Maros terus meningkat. Dukungan terhadap UMKM juga terus digencarkan melalui program pembinaan dari Pemprov, sebagai upaya meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal,” tutup Bupati Chaidir.
