Potret Kelam Kebakaran Sumur Minyak Blora Bertambah Menjadi Tiga Tewas, Dua Luka Bakar

Sumur Minyak Blora Meledak. (Dokumentasi | Ist)

BLORA, SULAWESION.COM — Kobaran api dari sumur minyak yang diduga ilegal di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, mengubah suasana perayaan Hari Kemerdekaan menjadi duka mendalam. Peristiwa yang terjadi pada Minggu siang, 17 Agustus 2025, menewaskan tiga orang dan melukai dua lainnya.

Menurut laporan kepolisian, api muncul tiba-tiba saat pengeboran minyak dilakukan di Dukuh Gendono. Kobaran api kemudian menjalar dengan cepat ke rumah warga terdekat. Salah satu rumah milik Tamsir mengalami kerusakan parah di bagian belakang.

Bacaan Lainnya

Korban tewas dalam tragedi ini adalah Tanek (88), Wasini (51), dan Sureni (52) yang sempat bertahan beberapa jam di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia pada Senin dini hari. Dua korban lain, Yeti (30) dan Abu Dabi (2), tengah berjuang melawan luka bakar serius di RS Sarjito, Yogyakarta.

Selain kehilangan nyawa, warga juga menanggung kerugian material. Satu ekor sapi dan seekor kambing mati terbakar, menambah pilu masyarakat setempat.

Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, menyatakan pihaknya segera melakukan tindakan cepat. “Kami melokalisir area dengan radius 100 meter, memasang garis polisi, dan mengevakuasi warga agar tidak ada korban tambahan,” ungkapnya.

Kolaborasi dilakukan dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), BPBD, dan Damkar Blora untuk menanggulangi api serta memastikan keamanan warga. Sementara itu, polisi masih mendalami penyebab kebakaran, termasuk dugaan aktivitas pengeboran ilegal yang selama ini marak di wilayah Blora.

Pemkab Blora telah menyalurkan bantuan darurat dan santunan kepada keluarga korban. Namun, tragedi ini menyisakan pertanyaan besar mengenai lemahnya pengawasan terhadap praktik eksploitasi minyak ilegal yang kerap menimbulkan bencana serupa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan