BLORA,SULAWESION.COM- Suasana keamanan di Kabupaten Blora menjadi perhatian serius jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Menyikapi dinamika sosial yang berkembang belakangan ini, aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP dikerahkan untuk memperkuat pengamanan di sejumlah objek vital daerah.
Gedung DPRD, Kantor Bupati, hingga Markas Polres Blora kini dijaga ketat selama 24 jam penuh. Langkah ini ditempuh bukan hanya untuk mencegah potensi gangguan, tetapi juga sebagai bentuk kehadiran negara dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0721/Blora, Letkol Inf Agung Cahyono menegaskan patroli gabungan digelar secara rutin di berbagai titik strategis.
Menurutnya, keamanan dan kondusifitas wilayah adalah harga mati yang tidak bisa ditawar.
“Untuk masyarakat Blora yang kami cintai, mari kita jaga bersama kedamaian dan ketentraman di Blora,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin 1 Agustus 2025.
Agung juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi informasi menyesatkan. Ia menegaskan bahwa penyebaran hoaks adalah salah satu ancaman nyata yang berpotensi memecah belah persatuan.
“Blora adalah rumah kita bersama. Mari bergandeng tangan menjaga keamanan dan ketertiban. Jangan terprovokasi berita hoax yang bertujuan memecah belah persatuan,” tambahnya.
Forkopimda Blora mendorong seluruh elemen masyarakat untuk mengusung semangat Blora Cinta Damai dengan memperkuat keharmonisan, mempererat gotong royong, serta menolak segala bentuk provokasi.
Pesan itu menjadi komitmen bersama agar Blora tetap dikenal sebagai daerah yang berbudaya, ramah, dan bersatu.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, pemerintah daerah berharap kepercayaan publik terhadap stabilitas keamanan semakin terjaga.
Blora pun bertekad menunjukkan diri sebagai contoh kabupaten yang mampu menjaga harmoni di tengah keragaman, sekaligus menolak segala bentuk upaya yang ingin mengganggu persatuan bangsa.







