Forkopimda Blora Satukan Sikap Tegas dan Doa Bersama Lintas Agama, Tolak Aksi Anarkis dan Hoaks

Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, M.Si, Wakil Bupati Hj. Sri Setyorini, Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto, serta Dandim 0721/Blora Letkol Inf Agung Cahyono

BLORA,SULAWESION.COM- Pemerintah Kabupaten Blora bersama jajaran Forkopimda, organisasi masyarakat, pemuka agama, aktivis, hingga perguruan silat mendeklarasikan penolakan aksi kekerasan dalam penyampaian pendapat di muka umum.

Deklarasi berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Senin 1 September 2025, dengan komitmen bersama menjaga suasana daerah tetap aman dan kondusif.

Bacaan Lainnya

Deklarasi damai ini ditandatangani langsung oleh Bupati Blora Arief Rohman, Wakil Bupati Sri Setyorini, Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto, serta Dandim 0721/Blora Letkol Inf Agung Cahyono.

Sejumlah organisasi masyarakat hingga perwakilan lintas agama turut serta dalam ikrar tersebut.

“Ini adalah komitmen kita bersama untuk menjaga kedamaian di Blora. Kami menolak segala bentuk aksi anarkis, hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi yang berpotensi memecah belah masyarakat,” tegas Bupati Arief.

Isi deklarasi meliputi lima poin utama: menolak aksi anarkis, menjunjung tinggi demokrasi dan hukum, menjaga penyampaian pendapat tetap damai, menolak hoaks dan ujaran kebencian, serta menguatkan sinergi menjaga keamanan daerah.

Dalam kesempatan itu, Bupati Arief juga mengungkapkan adanya upaya deteksi dini terhadap rencana aksi sejumlah pelajar.

“Kami sudah koordinasi dengan pihak sekolah agar generasi muda tidak mudah terprovokasi. Alhamdulillah potensi aksi dapat dicegah,” jelasnya.

Wakil Bupati Sri Setyorini menekankan pentingnya pengawasan ekstra di beberapa kecamatan rawan.

“Kami minta kecamatan Jati, Randublatung, Ngawen, dan Blora untuk meningkatkan komunikasi dengan sekolah, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas,” pesannya.

Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto menegaskan keamanan daerah merupakan tanggung jawab bersama.

Ia meminta masyarakat tetap beraktivitas normal tanpa rasa takut. “Situasi Blora kondusif. TNI-Polri hadir untuk menjaga masyarakat. Mari kita bersama-sama menjadi agen kamtibmas, termasuk di media sosial dengan menyebarkan konten positif,” ujarnya.

Sementara itu, Dandim 0721/Blora Letkol Inf Agung Cahyono mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu yang dapat memicu konflik.

“Masyarakat adalah benteng utama. Jangan sampai benteng ini ditembus. Selain upaya lahiriah, mari kita iringi dengan doa agar Blora senantiasa damai,” imbaunya.

Dukungan serupa datang dari Exi Wijaya, perwakilan Front Blora Selatan. Ia menilai deklarasi ini langkah penting agar kerusuhan di daerah lain tidak merembet ke Blora.

“Rakyat bantu rakyat, warga jaga warga. Poskamling perlu dihidupkan kembali agar masyarakat saling menjaga,” katanya.

Acara ditutup dengan doa bersama lintas agama yang dipimpin pemuka dari enam agama besar di Indonesia. Kegiatan ini digelar serentak, baik di Pendopo Kabupaten maupun di seluruh kecamatan melalui zoom meeting.

Dengan deklarasi ini, Forkopimda Blora menegaskan komitmennya menjaga kondusivitas daerah sekaligus memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat untuk beraktivitas dengan tenang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan