Bupati Blora Kolaborasi, Pertamina dan UGM Resmikan Embung Modern Wujudkan Harapan Petani di Tengah Ancaman Kekeringan

Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, Kepala Pusdiklat Kementerian Kehutanan, Direktur Pembangunan Sarpras Kementerian Desa PDTT, Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Wakil Rektor dan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Bupati Ngawi.

BLORA,SULAWESION.COM– Upaya menjaga ketahanan air sekaligus membangun ekosistem ekonomi hijau di Jawa Tengah memasuki babak baru. Bupati Blora, Arief Rohman, meresmikan Embung Watu Macan di Desa Megeri, Kecamatan Kradenan, Kamis (25/9/2025).

Fasilitas ini merupakan hasil kolaborasi Pertamina bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Bacaan Lainnya

Peresmian turut dihadiri sejumlah pejabat tinggi, antara lain Kepala Pusdiklat Kementerian Kehutanan, Direktur Pembangunan Sarpras Kementerian Desa PDTT, Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Wakil Rektor dan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, hingga Bupati Ngawi.

Embung dengan luas 1,84 hektar dan kapasitas tampung 10.000 m³ ini diproyeksikan mampu mengairi 30 hektar sawah serta kebun produktif.

Selain itu, kawasan ini juga akan mendukung penanaman 40.000–50.000 pohon buah seperti durian dan kelengkeng.

Tidak hanya untuk ketahanan pangan, proyek ini ditargetkan memberi manfaat langsung bagi 1.250 keluarga di Desa Megeri (Blora) dan Desa Selopuro (Ngawi).

Bupati Arief menyebut kehadiran embung ini sebagai mimpi yang menjadi kenyataan.

“Dulu saat saya ke sini, belum ada apa-apa. Sekarang sudah berdiri embung sebagus ini. Harapannya bisa menjadi prototype percontohan yang bermanfaat untuk masyarakat luas,” ujar Arief.

Ia juga menyinggung pembangunan Bendungan Karangnongko yang sedang berjalan. Menurutnya, Pemkab Blora tengah melobi UGM agar masyarakat terdampak pembangunan bendungan tetap bisa direlokasi di kawasan sekitar, demi menjaga sejarah dan ikatan sosial warga.

“Pemkab Blora akan mendukung penuh program ini. Kami siap bersinergi dengan Pertamina, termasuk untuk pengembangan akses jalan dan potensi wisata,” tegasnya.

Komisaris Independen PT Pertamina (Persero), Condro Kirono, menambahkan bahwa Embung Watu Macan dirancang untuk menjawab persoalan kekeringan di kawasan perbatasan Jawa Tengah–Jawa Timur.

“Dengan kapasitas 10.000 m³, embung ini akan menunjang kebutuhan pertanian, agroforestri, hingga pengembangan pariwisata. Harapannya, kawasan ini bisa berkembang menjadi eko-eduwisata, yang menggabungkan keindahan alam dengan edukasi konservasi dan kearifan lokal,” jelas Condro.

Menurutnya, hasil riset UGM terkait tanaman yang sesuai untuk kawasan ini akan memperkuat ekosistem ekonomi baru berbasis pertanian dan wisata.

Ke depan, Embung Watu Macan diharapkan menjadi model kolaborasi strategis antara pemerintah, akademisi, dan BUMN dalam membangun desa yang berkelanjutan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan