BOLMUT,SULAWESION.COM– Muh Rafa Aska Putra Korompot, siswa kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Alkhairaat Bohabak, Kecamatan Bolangitang Timur (Boltim) ini membawa nama Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) dikancah nasional.
Dirinya berhasil meraih juara satu mata pelajaran Matematika pada Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) tingkat provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Saat ditemui disekolahnya, Aska tampak sedikit malu-malu menjawab pertanyaan saat diwawancarai. Namun, dibalik itu ia tetap menyampaikan bagaimana persiapan dirinya mengikuti lomba tingkat Nasional.
Bagi Aska, persiapan yang ia lakukan saat ini tetaplah belajar. “Persiapan belajar,”ujarnya saat ditemui diruangan guru, Senin 27 Oktober 2025.
Aska yang didampingi kepala sekolah dan wali kelasnya serta satu orang guru ini menambahkan ia suka Matematika sejak kelas empat.
Baginya, Matematika itu menyenangkan. Selain menyenangkan ia mengikuti lomba ini juga berkat motivasi gurunya.
Saat ditanya bagaimana soal pada lomba olimpiade, Aska menuturkan gampang-gampang susah. Sambil ia tersenyum.
Aska yang berumur 11 tahun ini, dirinya suka berhitung. Sehingga baginya Matematika itu menyenangkan.

Sementara itu, Sartini Djaali guru kelas enam. Walinya Aska menambahkan persiapan Aska ke nasional saat ini dengan melakukan bimbingan seperti biasa.
“Menyelesaikan soal-soal Matematika,”katanya.
Saat ditanya mengapa Aska diikutkan dalam mewakili sekolah pada olimpiade. Sartini menuturkan, di kelas daya tangkap cepat Aska pada Matematika sangat terlihat.
Ditempat yang sama kepala sekolah MIS Alkhairaat Bohabak, Moh Subandi menambahkan ini merupakan pertama bagi sekolahnya ada siswa ke Nasional pada lomba olimpiade.
Dengan prestasi ini, ia mengatakan secara normatif sekolahnya bisa bersaing, baik ditingkat Kabupaten, Provinsi hingga Nasional nanti.
Khusus untuk Aska bagaimana dia berhasil juara satu olimpiade Matematika terintegrasi merupakan prestasi yang membanggakan.
Hal ini juga sesuai dengan apa menjadi tujuan sekolah madrasah yaitu berakhlak mulia, cerdas, terampil.
Diketahui, Kementerian Agama akan menyelenggarakan Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 tingkat Nasional.
Kegiatan ini akan diselenggarakan pada 10-13 November 2025 di Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Ajang prestasi nasional bagi siswa madrasah ini akan diikuti 520 peserta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Para peserta yang akan berlaga merupakan siswa-siswi terbaik hasil seleksi berjenjang dari tingkat madrasah, kabupaten/kota, hingga provinsi.
Mereka akan berkompetisi dalam dua bidang, yaitu bidang sains dan bidang riset, yang mencakup jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).

Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i mengatakan olimpiade madrasah Indonesia ini bukan sekadar ajang kompetisi.
“Tetapi juga ruang kolaborasi untuk mengembangkan potensi siswa madrasah dari seluruh Indonesia,”ujarnya dilansir dari laman Kemenag.
Dengan kerja sama antara Kementerian Agama dan pemerintah daerah, dirinya meyakini OMI akan menjadi wadah inspiratif yang memperkuat citra madrasah sebagai lembaga pendidikan unggul dan berprestasi.
Sementara itu, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Nyayu Khodijah menambahkan Olimpiade Madrasah Indonesia menjadi salah satu langkah strategis dalam menumbuhkan semangat riset dan sains di lingkungan madrasah.
“Olimpiade Madrasah Indonesia yang kita selenggarakan itu terbagi menjadi dua, ada bidang sains dan ada bidang riset,”katanya.
Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) adalah ajang kompetisi resmi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, serta daya saing murid madrasah dan sekolah sederajat di bidang sains dan riset.
Mengusung tema “Innovation and Research in Science Youth and Digital Technology”, OMI 2025 mengedepankan pengintegrasian ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai keislaman, kearifan lokal, dan teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan (AI).
OMI tidak hanya bertujuan mencari juara, tetapi juga membentuk generasi yang unggul secara akademis dan berakhlak mulia.







