MAROS,SULAWESION,COM – SPIDI Female Boarding School bersama Sekolah Alam Darul Istiqamah (Sadiq) menggelar Open House dan School Festival 2025 Sabtu, (1/11/2025) di Auditorium SPIDI Female Boarding School.
Menariknya selain open house dan seminar parenting bertajuk The Beautiful Parenting of Holy Qur’an juga dirangkaikan dengan kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Melalui kegiatan tersebut, para orang tua diajak memahami pentingnya penerapan nilai-nilai Al-Qur’an dalam gaya pengasuhan di era digital.
Direktur Akademik SPIDI, Riza Sativani Hayati, mengatakan SPIDI Female Boarding School hadir dengan enam keunggulan utama.
Fokus pertama, menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber nilai dan rujukan dalam seluruh proses pembelajaran.
“Kita ingin membentuk anak-anak Qurani, muslimah yang berkelas dan tangguh. Bukan hanya disiplin, tapi juga memiliki integritas dan wawasan keilmuan yang kuat,” ungkapnya.
Dia mengatakan, setiap siswi SPIDI dibekali life skill, dengan target minimal menguasai dua keterampilan yang bisa dikembangkan menjadi prestasi. SPIDI juga menonjol dengan pendekatan futuristik berbasis sains dan teknologi, sejalan dengan predikatnya sebagai Google Reference School pertama di luar Pulau Jawa.
“Sejak TK anak-anak sudah dikenalkan dengan AI dan coding. Di SD sudah wajib belajar kecerdasan buatan. Untuk SMP dan SMA, semua siswi kami pastikan punya sertifikasi IT skill dan mampu membuat website serta aplikasi,” jelasnya.
Selain penguatan akademik, SPIDI juga mengembangkan program global kompetensi agar siswi siap bersaing di tingkat internasional. Bahasa Inggris dan Arab menjadi dasar utama pembelajaran.
Dari sisi fasilitas, sekolah menyediakan ruang kelas berkonsep beauty class dengan smart board.
“Kita berkomitmen memberi service excellent dengan lingkungan belajar yang nyaman dan inovatif,” katanya.
Selain itu kata dia, juga ada fasilitas olahraga sunnah, seperti stable berkuda, kolam renang dan area panahan.
Dalam PPDB ini kata dia untuk siswa SD, kuota yang dibuka sebanyak 45 orang.
“Jadi di SD kan kita punya 3 kelas, masing-masing kelas diisi 15 anak, sehingga total kuotanya 45 siswa. Sedangkan TK kuotanya 30 siswa,
Baby Class atau kelompk bermain (PG) kita terbatas pada ruang sehingga maksimal 15 anak. Dan SPIDI kuotanya bisa sampai 150 siswa.
Sementara Direktur Eksekutif SPIDI, Mukhlisah Arif, menyebut kegiatan Open House menjadi momentum memperkenalkan sistem pendidikan berbasis nilai Al-Qur’an yang berpadu dengan kepemimpinan, experiential learning, dan joyful learning.
“Selain seminar parenting, kegiatan juga menampilkan karya siswa seperti parade Qur’an, presentasi bahasa Arab dan Inggris, serta uji publik oleh para siswi tahfidz,” jelasnya.
Para pengunjung juga diajak berkeliling melihat langsung lingkungan sekolah, pameran karya, hingga area asrama.
“Kami ingin masyarakat mengenal SPIDI dan Sadiq sebagai solusi pendidikan keluarga modern, dari tingkat dasar hingga menengah,” ujarnya.
Sedangkan, Direktur Kepengasuhan, Ustazah Khairiyah, mengatakan di asrama SPIDI ini memiliki ciri khas yang diterapkan kepada para santriwati.
“Disini setiap malam anak-anak bangun pukul 02.00 Wita, didampingi musyrifah untuk qiyamul lail dan kajian. Setelah itu mereka sarapan bersama pulu 04.00 Wita. Selanjutnya salat Subuh berjamaah. Semua berjalan disiplin,” jelasnya.
Melalui konsep pendidikan terpadu berbasis Al-Qur’an, teknologi, dan penguatan karakter muslimah, SPIDI Female Boarding School dan Sadiq terus berkomitmen mencetak generasi berakhlak mulia, tangguh, dan siap menghadapi masa depan global.







