BOLMUT,SULAWESION.COM– Kepala desa atau Sangadi Busisingo Utara Syahrir Hassan mengaku heran mengapa desanya tidak masuk sebagai wilayah rawan abrasi di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Padahal menurutnya, sudah bertahun-tahun desanya terkena dampak abrasi pantai. Bahkan bertahun-tahun juga terus ia sampaikan dalam kegiatan Musrenbang.
“Sehingga ini keliru. Ketika Busisingo Utara bukan sebagai wilayah rawan abrasi pantai di Bolmut,”ujarnya, Senin 17 November 2025.
Daerahnya bakal tenggelam dalam lima tahun kedepan. Jika melihat dampak abrasi saat ini. Tapi desanya tidak masuk sebagai rawan abrasi.
“Padahal fenomena ini terus terjadi setiap tahun. Apalagi dimulai dari bulan November hingga beberapa bulan kedepan. Banyak pohon kelapa warga yang hilang akibat abrasi,”jelasnya.

Sementara itu dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) tahun 2024-2026 desa Busisingo Utara tidak ada dalam wilayah kawasan rawan abrasi.
Dalam dokumen tersebut yang masuk dalam kawasan abrasi di Kecamatan Sangkub adalah desa Sangtombolang, Busisingo dan Sampiro.
Hal yang sama juga dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis Perubahan RPJMD Kabupaten Bolmut tahun 2018-2023 tidak ada desa Busisingo Utara sebagai desa rawan abrasi.







