SULAWESION,MANADO– Pagi itu, langit Manado masih diselimuti cahaya lembut ketika rombongan pesawat yang membawa Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, mendarat di Bandara Internasional Sam Ratulangi.
Jam baru menunjukkan pukul 06.30 WITA, namun suasana di area VVIP sudah terasa hidup. Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, telah tiba lebih awal untuk menyambut tamu negara yang datang khusus membahas agenda kebudayaan di Bumi Nyiur Melambai.
Begitu memasuki ruang VVIP, pertemuan keduanya berlangsung hangat. Tak ada protokol yang kaku—yang terasa justru percakapan dua pemimpin yang sama-sama memahami pentingnya menjaga warisan budaya sebagai fondasi identitas sebuah daerah.
Dalam dialog singkat itu, Gubernur Yulius dan Menteri Fadli Zon membicarakan berbagai rencana strategis, mulai dari peningkatan pengelolaan situs warisan budaya, revitalisasi ruang publik bersejarah, hingga penguatan institusi kebudayaan yang selama ini menjadi garda depan pelestarian sejarah Sulawesi Utara.
Gubernur Yulius menegaskan bahwa Sulut menyimpan jejak sejarah panjang dan kekayaan tradisi yang tak cukup hanya dirawat, tetapi harus dihidupkan kembali lewat pendekatan yang profesional dan berkelanjutan.
“Potensi budaya kita besar. Jika dikelola dengan baik, bukan hanya bermanfaat bagi pendidikan generasi muda, tetapi juga menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat,” demikian yang ia sampaikan dalam pertemuan tersebut.
Kedatangan Menteri Fadli Zon kali ini juga membawa agenda khusus: meninjau Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara di Kecamatan Wenang, Manado. Museum yang menyimpan ribuan artefak sejarah itu menjadi salah satu fokus pembicaraan, terutama terkait kebutuhan pembaruan fasilitas, modernisasi ruang pamer, dan pengembangan program edukasi yang lebih relevan bagi pelajar maupun wisatawan.
Selain kunjungan ke museum, Menteri Kebudayaan juga dijadwalkan menghadiri berbagai kegiatan lain, termasuk dialog budaya dengan tokoh adat, serta peninjauan sejumlah lokasi historis di wilayah Sulawesi Utara.
Pemerintah daerah menyambut antusias rangkaian agenda tersebut, apalagi sejalan dengan visi Gubernur Yulius Selvanus yang ingin menguatkan identitas kultural masyarakat Sulut sekaligus memperluas akses publik terhadap ruang pembelajaran sejarah.
Kunjungan Menteri Fadli Zon tak hanya dipandang sebagai agenda kerja, tetapi juga sebagai momentum untuk mempertegas komitmen pemerintah pusat dalam mendukung pengembangan kebudayaan daerah. Di pagi yang tenang itu, dari ruang VVIP bandara, harapan akan masa depan kebudayaan Sulawesi Utara seolah mendapat energi baru.







