SULAWESION,MANADO — Suasana hangat terasa menyelimuti Wisma Negara Bumi Beringin, Rabu malam (26/11/2025), ketika Gubernur Sulawesi Utara menyambut kedatangan Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, dalam jamuan makan malam yang disiapkan khusus untuk menyambut kunjungan kerja sang menteri di Bumi Nyiur Melambai.
Di ruang perjamuan yang telah ditata sederhana namun elegan, percakapan antara Gubernur dan Menteri berkembang akrab, melampaui sekadar agenda seremonial.
Keduanya terlibat dalam dialog panjang mengenai masa depan kebudayaan Sulawesi Utara—mulai dari pelestarian warisan sejarah, penguatan ekosistem seni, hingga rencana jangka panjang untuk memperluas akses masyarakat terhadap kegiatan kebudayaan.
Gubernur menyampaikan apresiasi secara terbuka kepada Fadli Zon, yang menurutnya datang tidak hanya membawa program kementerian, tetapi juga membawa perhatian tulus terhadap kekayaan budaya daerah.
“Kehadiran Bapak Menteri merupakan kehormatan bagi kami. Terima kasih atas dukungan dan perhatian beliau terhadap kebudayaan Sulut,” ungkap Gubernur, dengan nada yang mencerminkan kebanggaan sekaligus rasa terima kasih mendalam.
Percakapan malam itu berlangsung produktif. Menteri Fadli Zon turut mendengarkan berbagai masukan dari pemerintah daerah mengenai kebutuhan pelestarian situs budaya, penguatan kapasitas pelaku seni, hingga cara menjaga identitas budaya lokal di tengah perubahan zaman.
Menurut Gubernur, dialog tersebut memberi ruang bagi Sulawesi Utara untuk menyuarakan berbagai potensi sekaligus tantangan yang dihadapi di sektor kebudayaan.
Acara makan malam ditutup dengan harapan bersama: terjalinnya hubungan yang semakin erat antara pemerintah pusat dan daerah. Gubernur optimistis kunjungan Menteri Kebudayaan ini akan menjadi titik pijak bagi lahirnya kolaborasi baru yang lebih substantif dan berkelanjutan.
“Semoga apa yang kita bahas malam ini menjadi langkah awal untuk memperkuat masa depan seni dan budaya Sulawesi Utara,” ujar Gubernur sebelum pertemuan ditutup.
Kunjungan Menteri Kebudayaan ini menjadi catatan penting bagi perjalanan kebudayaan di Sulut, menegaskan bahwa dukungan pemerintah pusat tetap hadir bagi daerah yang terus berupaya merawat dan memajukan identitas budayanya.
Dialog hangat malam itu menjadi gambaran komitmen bersama untuk menjaga kekayaan budaya Indonesia—dimulai dari Manado, berjalan hingga ke seluruh pelosok negeri.
